Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2022, 11:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan, kunjungan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tidak akan mengganggu jalannya penjajakan bakal koalisi PKS-Nasdem-Demokrat.

Sebelumnya, penjajakan koalisi masih terkendala masalah sosok yang akan mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Belakangan, Demokrat gencar mendorong AHY agar bisa mendampingi Anies Baswedan.

"Alhamdulillah bagus-bagus saja. Silaturahim, saling support satu dengan yang lain," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

"Semakin kondusif, semakin baik. Karena kami ingin bangun kerja sama yang setara, terbuka dan suportif," ujarnya lagi.

Baca juga: Saat Tim Kecil Nasdem-Demokrat-PKS Bertemu di Rumah Anies, Angin Segar AHY Menuju Cawapres?

Kholid mengakui, hingga kini masih ada perbedaan pandangan mengenai sosok yang tepat mendampingi Anies.

Menurutnya, belum ada kata sepakat untuk mencalonkan tokoh pendamping Anies di antara tiga partai koalisi.

PKS, kata Kholid, masih menginginkan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres.

Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan terbukanya calon lain, termasuk AHY maupun di luar koalisi.

"Terkait kriteria dan sosok cawapres, toh kami masih bisa duduk bersama, berpikir lebih jernih dan menghormati pilihan masing-masing," katanya.

"Mas AHY, Aher atau calon yang lain di luar koalisi kita kaji bersama. Cari yang terbaik buat bangsa dan negara," ujar Kholid lagi.

Baca juga: PKS Pede Anies Pilih Aher Jadi Cawapres: Sama-sama Gubernur

Kholid kemudian menjelaskan bahwa hal yang dibutuhkan untuk membangun koalisi adalah kemitraan setara atau equal partnership.

"Maka yang dibutuhkan adalah sikap lapang dada, terbuka dan mutual trust and respect," ujarnya.

Sementara itu, ditanya soal sikap lapang dada, Kholid enggan berandai-andai.

Ia mengatakan, soal cawapres masih bisa dikaji bersama. PKS diyakininya akan menghormati setiap keputusan yang ada terkait cawapres Anies.

"Kita jalani dulu aja prosesnya," kata Kholid.

Baca juga: PKS Berpotensi Hengkang dari Koalisi jika AHY Ngotot Jadi Cawapres Anies

Lebih lanjut, Kholid menegaskan bahwa PKS akan memprioritaskan menuntaskan penjajakan koalisi dengan Nasdem dan Demokrat.

Oleh karena itu, menurutnya, belum ada terpikir oleh PKS untuk bergabung atau melirik koalisi yang sudah ada.

"Yang ini kan sudah jauh dan progresif. Kita tuntaskan dulu sampai tuntas," katanya.

Perlu diketahui, PKS-Nasdem-Demokrat semakin intensif bertemu demi penjajakan koalisi yang digadang poros perubahan itu.

Namun, perbincangan mengerucut pada sosok cawapres yang akan mendampingi Anies.

Baca juga: Nasdem Ingin Cawapres Anies dari Luar Koalisi, PKS Usulkan Ahmad Heryawan

Sebelumnya, AHY menyatakan siap menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.

“Ya, kami pribadi terus mempersiapkan diri, apa pun tugas ya harus kami jalankan pada saatnya. Apa pun itu, di mana pun itu harus siap,” ujar AHY saat ditemui di Wisma Nusantara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

Pernyataan itu disampaikan setelah AHY bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk makan siang bersama.

Namun, saat ini yang menjadi prioritas adalah pembentukan koalisi antara Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS.

Ia mengklaim, ketiga partai politik (parpol) tak ingin terburu-buru untuk mengumumkan pendeklarasian capres-cawapres.

“Karena yang lebih baik adalah (koalisi) benar-benar solid, dan benar-benar setelah itu hanya ada maju ke depan, dan berlari. Bukan berhenti atau mundur ke belakang,” kata AHY.

Baca juga: Aher Diusulkan Jadi Cawapres Anies, Demokrat: PKS Ingin Dapat Efek Elektoral

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Demokrat Terbuka atas Tawaran Kerja Sama PDI-P

Demokrat Terbuka atas Tawaran Kerja Sama PDI-P

Nasional
Warga Gang Mayong Cerita Keengganan Pindah Rumah meski Sering Terjadi Tawuran

Warga Gang Mayong Cerita Keengganan Pindah Rumah meski Sering Terjadi Tawuran

Nasional
Ketika Partai Golkar Tak Ingin Buru-Buru Tentukan Capres-Cawapres 2024...

Ketika Partai Golkar Tak Ingin Buru-Buru Tentukan Capres-Cawapres 2024...

Nasional
Upaya PDI-P Dekati Demokrat di Tengah Desakan agar Anies Baswedan Umumkan Bakal Cawapres...

Upaya PDI-P Dekati Demokrat di Tengah Desakan agar Anies Baswedan Umumkan Bakal Cawapres...

Nasional
Cerita Pahit Masa Kecil Ganjar, Orangtua Harus Utang dari Bulan ke Bulan

Cerita Pahit Masa Kecil Ganjar, Orangtua Harus Utang dari Bulan ke Bulan

Nasional
Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Nasional
Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Nasional
Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara 'Stempel PKI'

Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara "Stempel PKI"

Nasional
PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

Nasional
Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Nasional
Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Nasional
Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Nasional
Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Nasional
Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com