JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan, kunjungan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tidak akan mengganggu jalannya penjajakan bakal koalisi PKS-Nasdem-Demokrat.
Sebelumnya, penjajakan koalisi masih terkendala masalah sosok yang akan mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Belakangan, Demokrat gencar mendorong AHY agar bisa mendampingi Anies Baswedan.
"Alhamdulillah bagus-bagus saja. Silaturahim, saling support satu dengan yang lain," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/10/2022).
"Semakin kondusif, semakin baik. Karena kami ingin bangun kerja sama yang setara, terbuka dan suportif," ujarnya lagi.
Baca juga: Saat Tim Kecil Nasdem-Demokrat-PKS Bertemu di Rumah Anies, Angin Segar AHY Menuju Cawapres?
Kholid mengakui, hingga kini masih ada perbedaan pandangan mengenai sosok yang tepat mendampingi Anies.
Menurutnya, belum ada kata sepakat untuk mencalonkan tokoh pendamping Anies di antara tiga partai koalisi.
PKS, kata Kholid, masih menginginkan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres.
Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan terbukanya calon lain, termasuk AHY maupun di luar koalisi.
"Terkait kriteria dan sosok cawapres, toh kami masih bisa duduk bersama, berpikir lebih jernih dan menghormati pilihan masing-masing," katanya.
"Mas AHY, Aher atau calon yang lain di luar koalisi kita kaji bersama. Cari yang terbaik buat bangsa dan negara," ujar Kholid lagi.
Baca juga: PKS Pede Anies Pilih Aher Jadi Cawapres: Sama-sama Gubernur
Kholid kemudian menjelaskan bahwa hal yang dibutuhkan untuk membangun koalisi adalah kemitraan setara atau equal partnership.
"Maka yang dibutuhkan adalah sikap lapang dada, terbuka dan mutual trust and respect," ujarnya.
Sementara itu, ditanya soal sikap lapang dada, Kholid enggan berandai-andai.
Ia mengatakan, soal cawapres masih bisa dikaji bersama. PKS diyakininya akan menghormati setiap keputusan yang ada terkait cawapres Anies.