Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik yang Tidak Puas dengan Pemerintahan Jokowi Diprediksi Tak Akan Pilih Prabowo pada Pilpres 2024

Kompas.com - 29/10/2022, 09:52 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro memprediksi, kalangan yang kecewa dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini tidak akan memilih Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Sebabnya, Prabowo kini telah menjadi bagian dari wajah pemerintah karena duduk sebagai Menteri Pertahanan.

"Konsekuensi dari hal itu juga adalah kelompok publik merasa tidak puas terhadap pemerintahan saat ini pun tidak akan lagi menjadikan Prabowo Subianto sebagai preferensi pilihan politik mereka," kata Bawono kepada Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar dan Anies Meningkat, Prabowo Menurun

Bawono mengira, turunnya elektabilitas Prabowo beberapa waktu terakhir tak lepas dari keputusan Ketua Umum Partai Gerindra itu merapat ke pemerintah.

Dia menduga, massa pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 kecewa karena figur yang mereka dukung justru kini berkoalisi dengan Jokowi-Ma'ruf Amin yang dulunya merupakan lawan.

"Mungkin saja ada kekecewaan dari sebagian besar pemilih Prabowo Subianto dalam pilpres lalu dengan keputusan Prabowo Subianto untuk bergabung dalam pemerintahan saat ini," ujarnya.

Bawono memaparkan, survei Indikator Politik Indonesia sepanjang tahun 2022 memperlihatkan bahwa Prabowo mengantongi elektabilitas dua digit sebagai kandidat calon presiden.

Namanya bersanding dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketiga tokoh ini selaluberada di tiga besar survei elektabilitas capres.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Geser Prabowo di Urutan Pertama

Namun demikian, jika dibandingkan dengan periode jelang Pemilu 2019, elektabilitas Prabowo ini merosot tajam.

Padahal, tingkat popularitas mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu sudah di atas 96 persen, hampir menyentuh angka 100 persen. Artinya, hampir seluruh pemilih di Indonesia mengenal Prabowo.

Dengan elektabilitas yang masih di kisaran 20 persen dan belakangan justru menurun, Bawono menyebut, tampak ada jurang yang tinggi antara tingkat popularitas dengan tingkat elektoral Prabowo.

"Jurang lebar ini juga dapat dibaca bahwa tingkat kedisukaan pemilih terhadap Prabowo Subianto tidak setinggi tingkat popularitas," kata dia.

Untuk diketahui, survei sejumlah lembaga memperlihatkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penurunan. Prabowo tergeser oleh Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis pada Rabu (26/10/2022) misalnya, mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 23,2 persen.

Tingkat keterpilihan Gubernur Jawa Tengah itu memang naik dibandingkan survei sebelumnya. Pada Juni 2022, elektabilitasnya tercatat 22 persen, sedangkan pada Januari 2022 sebanyak 20,5 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com