JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai turunnya elektabilitas Prabowo Subianto menunjukan kejenuhan publik.
Ia mengatakan publik tak lagi menjadikan Prabowo sebagai pilihan karena sudah berulang kali mengikuti pemilihan presiden (pilpres).
“Figur-figur lama seperti Prabowo tidak menawarkan lagi pilihan-pilihan baru,” ujar Ari pada Kompas.com, Jumat (28/10/2022).
“Publik sudah jenuh, apalagi dengan rekam jejak Prabowo yang berkali-kali nyapres, bahkan pernah jadi cawapres gagal. Ini menjadi memori kolektif dari publik,” tuturnya.
Baca juga: Litbang “Kompas” : Dukungan Pemilih Pemula pada Prabowo Merosot Signifikan
Adapun berdasarkan survei Litbang Kompas Oktober 2022 elektabilitas Prabowo berada di angka 17,6 persen.
Padahal pada survei Juni 2022, ia memiliki tingkat elektoral sebesar 25,3 persen.
Jika dikalkulasikan Prabowo kehilangan elektabilitas sebanyak 7,7 persen.
Menurut dia, elektabilitas Prabowo bisa stagnan sampai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 saja sudah menjadi pencapaian yang baik.
Pasalnya, saat ini muncul beberapa figur calon presiden (capres) baru yang memiliki daya tarik lebih pada publik.
“Tampilnya sosok-sosok muda seperti Ganjar, Anies, AHY, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno justru lebih memikat pilihan calon pemilih,” sebut dia.
Dalam pandangan Ari, masyarakat membutuhkan figur capres baru. Maka Prabowo mesti menggaet figur muda untuk menarik perhatian publik.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Anjlok, Gerindra: Belum Kampanye, Masih Kerja Bantu Pak Jokowi
“Butuh pendamping yang bisa mendongkrak tingkat keterpilihannya seperti sosok Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa,” ungkap dia.
Ari merasa Prabowo tak cocok jika kembali berpasangan dengan Sandiaga Uno. Pasangan calon (paslon) ini tak lagi dilirik karena tak menunjukan kebaruan.
Malahan Prabowo bisa pula mempertimbangkan untuk mengalah dan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).
“Berlaku sebagai mentor dan pengarah capres jika bersedia menjadi calon RI-2. Dalam bayangan ideal saya sebagai pasangan Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.