Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prototipe Sensor Tembak Counter Sniper Jalani Uji Coba Sertifikasi

Kompas.com - 25/10/2022, 16:09 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prototipe sensor tembak counter sniper hasil Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbangad) tahun 2021 telah menjalani uji coba sertifikasi.

Uji coba dipimpin langsung oleh Kepala Dislitbangad Brigjen Hery Setiyono di Lapangan Tembak 600, Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (22/10/2022).

“Selama pelaksanaan uji coba itu secara umum berjalan dengan baik, aman dan lancar termasuk cara kerja alat berfungsi dengan baik,” ujar Hery dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Kronologi TNI AL Gagalkan Pengiriman Puluhan Satwa Dilindungi di Kalimantan Tengah

Adapun prototipe sensor tembak counter sniper tersebut merupakan alat pendeteksi tembakan senapan lintas datar infanteri berbagai jenis kaliber 5,56 milimeter (mm) sampai 12,7 mm pada kendaraan.

Alat ini diaplikasikan dengan remote control weapon system (RCWS).

Selain itu, alat ini juga dapat menentukan dengan cepat arah serta jarak tembakan sehingga bisa segera diambil tembakan balasan.

Dalam pelaksanaannya, materi uji dan persyaratan meliputi konstruksi dan perlengkapan, kemampuan, kelancaran kerja dan insan.

Baca juga: TNI AL Gagalkan Pengiriman Puluhan Satwa Dilindungi di Kalimantan Tengah

Hery menyebut data serta sensor pada alat prototipe ini berfungsi baik dan dapat mendeteksi sampai dengan jarak serta kaliber amunisi yang digunakan.

Hery berharap, selain penambahan radius tembakan, sensor tembak counter sniper bisa dikembangkan lebih baik lagi.

“Tidak hanya digunakan di kendaraan, akan tetapi kedepan bisa digunakan di pos-pos terdepan atau rumah-rumah instansi militer di medan operasi,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com