JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai leading sector pengamanan ruang siber dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada November 2022.
“Kami bekerja sama dengan BSSN, BSSN dalam hal ini menjadi lead sector,” ujar Andika dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/10/2022).
Andika menjelaskan, nantinya TNI juga akan mengerahkan unsur-unsur yang membidangi dunia siber.
Misalnya, Satuan Siber (Satsiber) TNI dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Baca juga: 4 Jet Tempur TNI AU hingga Pesawat Intai Akan Amankan KTT G20 di Bali
Dalam pelaksanaannya, unsur siber dari TNI akan bekerja berdasarkan prosedur BSSN.
“Intinya kami ikut apa yang diatur BSSN dan kami sudah beberapa kali bertemu dan pada saat tactical floar game pada 30 September kemarin, pun kepala BSSN dan timnya hadir membicarakan beberapa simulasi,” jelas Andika.
Selain itu, Andika mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan kendaraan lapis baja Anoa.
Andika mengatakan, kendaraan ini akan ditempatkan di beberapa titik strategis, khususnya sekitar venue utama G20, seperti Hotel The Apurva Kempinski Bali, Mangrove Tahura, Garuda Wisnu Kencana, dan Pulau Kura-Kura.
“Di titik-titik itu kita siapkan. Jadi intinya kan kendaraan berlapis baja untuk evakuasi sementara apabila kondisi yang bersifat emergency dan mengancam jiwa,” ungkap Andika.
Baca juga: Panglima TNI Kerahkan 14.300 Prajurit Amankan VVIP pada KTT G20 Bali
Andika menyatakan, perangkat pengamanan tersebut tetap disiapkan TNI meskipun negara partisipan akan membawa perangat pengamanan masing-masing.
Menurut Andika, hal ini dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepala negara partisipan G20.
“Itu kami akomodasi agar tamu-tamu kita merasa nyaman dalam berkunjung ke Indonesia menghadiri G20 presidensi, mereka tidak khawatir lagi soal keamanan,” imbuh dia.
Adapun forum G20 adalah forum kerja sama 20 negara ekonomi utama dunia.
Forum internasional yang akan digelar pada 15-16 November 2022 berfokus pada kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan, termasuk di negara-negara miskin dan kecil.
Baca juga: Sekjen PBB Minta India Gerakkan G20 Bantu Negara Terjerat Utang
Komposisi negara anggota G20 mencakup 80 persen PDB dunia, 75 persen ekspor global, dan 60 persen.
Anggota-anggota G20 terdiri atas 19 negara dan 1 kawasan, yaitu Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok atau China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Namun terlepas dari 20 negara itu, Indonesia juga mengundang negara lain dalam forum G20 dalam presidensinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.