JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Kabupaten Malang pada Rabu (5/10/2022) untuk menjenguk para korban luka dan lokasi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupatan Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di kandang sendiri dalam pertandingan Liga 1.
Saat itu sejumlah pendukung Arema FC, Aremania, turun ke lapangan untuk menemui para pemain klub kesayangan mereka.
Baca juga: Kedua Putrinya Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Ayah Korban: Janji Presiden Saya Tunggu
Akan tetapi, situasi berubah menjadi tegang dan ricuh sehingga memicu petugas keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI bertindak.
Dengan alasan untuk mengendalikan situasi, aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah penonton. Bahkan mereka juga mengarahkan tembakan gas air mata ke tribun yang padat penonton.
Alhasil, para penonton kocar-kacir dan panik untuk menyelamatkan diri. Di tengah kepanikan menghindari gas air mata itu, 131 orang meninggal akibat terhimpit dan terinjak-injak saat berebut menuju pintu keluar yang ternyata terkunci.
Baca juga: Jokowi Telepon Presiden FIFA soal Tragedi Kanjuruhan, Ini Isinya
Bahkan terdapat 2 polisi yang meninggal akibat kehabisan napas saat ikut terjebak dalam kerumunan massa yang berdesakan.
Untuk mengusut peristiwa tersebut, pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Selain itu, Polri juga mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat akibat kejadian itu.
Baca juga: Jokowi Datangi Stadion Kanjuruhan, Sejumlah Orang Bentangkan Spanduk Usut Tuntas
Dalam kunjungan ke Kabupaten Malang, Presiden juga menyampaikan sejumlah instruksi terkait Tragedi Kanjuruhan.
Berikut ini rangkuman instruksi Jokowi terkait Tragedi Kanjuruhan.
Dalam kunjungan itu, Presiden memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengaudit seluruh stadion yang digunakan untuk kompetisi sepak bola di Indonesia.
Jokowi mengatakan, audit itu diperlukan supaya tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022, tidak terulang lagi di masa depan.
"Saya juga akan perintahkan Menteri PU untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai utk liga. Baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, semuanya," kata Jokowi usai menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Rabu (5/10/2022), dikutip dari tayangan Kompas TV.
Baca juga: Kunjungi Kanjuruhan, Jokowi Sorot Tangga Tajam dan Pintu Terkunci
Jokowi menyebutkan, ada beberapa hal yang mesti diaudit dari stadion-stadion di Indonesia. Salah satunya soal sesuai atau tidaknya gerbang stadion dengan standar yang berlaku.