KOMPAS.com – Istilah peradaban berasal dari kata “adab” yang berarti sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, atau berakhlak, yang seluruhnya merujuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Peradaban juga dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi dalam kehidupan manusia, seperti seni, arsitektur, serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dengan begitu, bangsa-bangsa yang pernah mencapai kejayaannya, walaupun sekarang tidak ada lagi, disebut dengan peradaban. Misalnya, peradaban Islam, peradaban Mesir, peradaban Yunani, dan lain-lain.
Berikut beberapa pengertian peradaban menurut ahli.
Baca juga: Peradaban Apa yang Tertua di Dunia?
Ibnu Khaldun adalah sejarawan Islam pertama yang menulis tentang peradaban.
Menurut Ibnu Khaldun, peradaban adalah keahlian dalam bidang kelapangan dunia, memperbarui kondisinya, serta menemukan berbagai ciptaan yang mengagumkan, seperti temuan berbagai keahlian, dalam membuat bangunan, tempat-tempat, dan lain-lain.
Husain Mu'nis berpendapat bahwa peradaban adalah hasil dari setiap kesungguhan yang dibangun manusia untuk memperbaiki keadaan hidupnya. Hasil tersebut dapat bersifat materi maupun maknawi.
Pengertian peradaban menurut Koentjaraningrat adalah bagian dari unsur kebudayaan yang halus, maju dan indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Menurut Arnold Toynbee, arti peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang lebih tinggi.
Arnold juga menyebut peradaban sebagai kumpulan seluruh hasil budi daya manusia yang mencakup semua aspek kehidupan manusia, baik fisik maupun non-fisik.
Baca juga: Apa yang Memicu Runtuhnya Peradaban Maya Kuno? Studi Baru Simpulkan
Pengertian peradaban menurut Albion Small adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Huntington menyebut peradaban adalah identitas terluas dari budaya yang teridentifikasi melalui unsur-unsur objektif umum, seperti bahasa, sejarah, kebiasaan, agama, dan institusi, maupun melalui unsir subjektif, seperti identifikasi diri.
Menurut pendapat Alfred Weber, pengertian peradaban adalah pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis yang digunakan untuk mengendalikan alam.
Oswald Spengler mendefinisikan peradaban sebagai kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau kompleks.
Referensi: