Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Minta MA Berbenah: Jangan Hanya Kucing-Kucingan!

Kompas.com - 22/09/2022, 18:49 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK) meminta Mahkamah Agung (MA) benar-benar melakukan pembenahan mendasar dan tidak kucing-kucingan terkait perkara korupsi.

Sebagaimana diketahui, KPK telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terkait penanganan perkara di lembaga tersebut, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: BREAKING NEWS: KPK OTT Terkait Penanganan Perkara di Mahkamah Agung

“KPK berharap ada pembenahan yang mendasar jangan hanya kucing-kucingan, berhenti sejenak ketika ada penangkapan namun kembali kambuh setelah agak lama,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dihubungi Kompas.com.

Ia mengaku prihatin karena KPK harus melakukan OTT ini. Sebab, baik pejabat struktural maupun hakim di MA, kata dia, telah mengikuti kegiatan pembinaan yang diberikan Komisi Antirasuah.

Baca juga: Hakim Agung Terjaring OTT, KPK: Ini Sangat Menyedihkan...

Ghufron berharap penangkapan terhadap aparat penegak hukum ini menjadi yang terakhir.

“KPK bersedih harus menangkap. Kasus korupsi di lembaga peradilan ini sangat menyedihkan,” ujar Ghufron.

Ghufron mengingatkan semestinya aparat penegak hukum menjadi pilar keadilan bagi masyarakat. Namun, mereka justru menjual dan menukarnya dengan uang.

Menurut Ghufron, peristiwa ini menjadi bukti bahwa lembaga peradilan terkotori uang.

Baca juga: KPK OTT Hakim Agung terkait Suap dan Pungli Perkara di MA

“Artinya dunia peradilan dan hukum kita yang semestinya berdasar bukti tapi masih tercemari uang,” kata Ghufron.

Sebelumnya, KPK melakukan OTT terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung. Para pelaku diduga melakukan tindak pidana suap dan pungutan tidak sah.

Dalam penangkapan itu, KPK mengamankan sejumlah orang dan sejumlah pecahan mata uang asin.

Baca juga: OTT Mahkamah Agung, Jubir KPK: Ditemukan Pecahan Mata Uang Asing, Jumlahnya Relatif Besar

“Hari ini melakukan giat tangkap tangan terhadap beberapa orang di Jakarta dan Semarang,” kata Ghufron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com