Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes soal Vaksinasi Covid-19 jika Pandemi Usai: Kita Lihat Perkembangan

Kompas.com - 19/09/2022, 11:53 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyatakan, keberlanjutan program vaksinasi Covid-19 akan ditentukan berdasarkan pertimbangan situasi dan perkembangan kasus infeksi yang terjadi di tengah masyarakat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menegaskan, pemerintah saat ini tetap memprioritaskan peningkatan angka vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga meski situasi pandemi sudah melandai.

Baca juga: WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 di Depan Mata, Kemenkes Ingatkan Tetap Disiplin Masker dan Vaksinasi

"Untuk yang selanjutnya, nanti kita akan melihat perkembangan, kalau memang sudah melandai betul, apa masih perlu kita lakukan vaksinasi? Kita lihat perkembangan berikutnya ya," ujar Syahril dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (16/9/2022).

Syahril juga menyatakan, produksi vaksin Covid-19 di dalam negeri akan terus berjalan walau WHO menyatakan ada kemungkinan pandemi segera berakhir.

"Tentang vaksinasi produksi dalam negeri tadi, saya kira ini tetap dilakukan sampai betul-betul kebutuhan vaksinasi ini kita penuhi," kata Syahril.

Syahril mengatakan, ada peluang pemerintah bakal mengekspor vaksin buatan dalam negeri jika kebutuhan domestik sudah terpenuhi.

Baca juga: WHO Umumkan Kabar Baik: Akhir Pandemi Covid Sudah di Depan Mata

"Mungkin suatu saat kalau memang di luar negeri kita dibutuhkan vaksinasi tadi, kenapa tidak produksi dalam negeri kita lakukan," kata Syahril.

Di sisi lain, kata Syahril, Pemerintah Indonesia perlu menyiapkan sejumlah langkah jika memang status pandemi Covid-19 segera dicabut.

Dia menegaskan, vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan harus terus dilakukan oleh masyarakat agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

Syahril mengatakan, meski menyampaikan akhir pandemi sudah di depan mata, hal itu tidak bisa diwujudkan bak membalikkan telapak tangan.

Baca juga: Akhir Pandemi Disebut di Depan Mata, Vaksin Dalam Negeri Tetap Diproduksi

Sebab, menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, ketika status pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir bukan berarti penyakit itu langsung menghilang.

"Beliau (Tedros) pun mengingatkan, semua ini bukan berarti kita sudah selesai pandeminya. Artinya apa, upaya-upaya yang dilakukan oleh semua negara, termasuk di Indonesia dengan disiplin masker dan vaksinasi maka harus dipertahankan sampai betul-betul memang pandemi ini dianggap berakhir," kata Syahril.

Tedros pada pekan lalu menyebutkan kemungkinan akhir pandemi sudah ada di depan mata, dengan berkaca pada data kasus Covid-19 di dunia yang menurun secara drastis sejak 2020.

Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Masih Ada Ancaman Lain meski Status Pandemi Dicabut

Menurut Tedros, Covid-19 telah menewaskan jutaan orang dan menginfeksi 606 juta sejak muncul pada akhir 2019, pekan lalu turun ke level terendah sejak Maret 2020.

Dikutip dari The Guardian, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan akibat Covid-19 mencapai angka terendah sejak Maret 2020.

"Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi," ujar Tedros.

"Kami belum sampai di sana (akhir pandemi), tetapi akhir sudah di depan mata," ujar dia.

(Penulis : Ardito Ramadhan | Editor : Bagus Santosa, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com