Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Ingatkan Masih Ada Ancaman Lain meski Status Pandemi Dicabut

Kompas.com - 19/09/2022, 10:00 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Griftih University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, status pandemi yang diperkirakan bisa dicabut awal tahun depan tidak membuat masalah Covid-19 selesai.

Menurut Dicky Budiman, masyarakat masih menghadapi ancaman lain, yakni keberadaan penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi.

“Termasuk ancaman potensi KLB (kejadian luar biasa) dari penyakit menular yang bisa dicegah dengan vaksinasi,” kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/9/2022).

Namun, karena pandemi Covid-19, penanganan atau pencegahan penyakit tersebut terabaikan. Beberapa penyakit tersebut antara lain, polio, campak, difteri, dan lainnya.

Baca juga: Epidemiolog Optimistis Pandemi Covid-19 Dicabut Paling Cepat Awal 2023 jika...

Oleh karena itu, Dicky Budiman mengingatkan agar perilaku hidup sehat harus terus dilakukan dalam segala aspek, termasuk hubungan seksual.

“Karena monkeypox (cacar monyet) ini dua contoh bagaimana kalau kita balik lagi itu enggak akan membuat kita akhirnya sehat, tidak,” kata Dicky.

Ancaman lainnya adalah penyakit non infeksi yang penanganannya tertunda selama pandemi seperti kanker dan jantung sehingga mengakibatkan kematian.

“Status pandemi dicabut atau public health emergency international concern, tapi itu tidak serta merta mengartikan bahwa kita selesai dengan Covid-19, tidak,” ujarnya.

Baca juga: Akhir Pandemi Disebut di Depan Mata, Vaksin Dalam Negeri Tetap Diproduksi

Dicky Budiman mengatakan, kondisi dunia saat ini sudah semakin rawan dan tidak lagi sama dengan keadaan sebelum pandemi Covid-19.

Ia meminta semua pihak harus mengubah perilaku hidup sehat menjadi lebih baik.

Jika tidak dilakukan, kata Dicky, perilaku manusia akan membawa dunia menuju situasi yang semakin buruk.

“Semakin rawan ancaman pandemi yang semakin nyata berikut,” tuturnya.

Sebelumnya, Dicky Budiman optimistis status pandemi Covid-19 bisa dicabut pada awal tahun 2023 dengan sejumlah syarat antara lain, mempercepat vaksinasi, disiplin 5 M, perilaku hidup sehat, dan 80 persen masyarakat dunia telah mendapatkan vaksin dosis kedua.

Baca juga: WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 di Depan Mata, Kemenkes Ingatkan Tetap Disiplin Masker dan Vaksinasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com