JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Griftih University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, status pandemi yang diperkirakan bisa dicabut awal tahun depan tidak membuat masalah Covid-19 selesai.
Menurut Dicky Budiman, masyarakat masih menghadapi ancaman lain, yakni keberadaan penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi.
“Termasuk ancaman potensi KLB (kejadian luar biasa) dari penyakit menular yang bisa dicegah dengan vaksinasi,” kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/9/2022).
Namun, karena pandemi Covid-19, penanganan atau pencegahan penyakit tersebut terabaikan. Beberapa penyakit tersebut antara lain, polio, campak, difteri, dan lainnya.
Baca juga: Epidemiolog Optimistis Pandemi Covid-19 Dicabut Paling Cepat Awal 2023 jika...
Oleh karena itu, Dicky Budiman mengingatkan agar perilaku hidup sehat harus terus dilakukan dalam segala aspek, termasuk hubungan seksual.
“Karena monkeypox (cacar monyet) ini dua contoh bagaimana kalau kita balik lagi itu enggak akan membuat kita akhirnya sehat, tidak,” kata Dicky.
Ancaman lainnya adalah penyakit non infeksi yang penanganannya tertunda selama pandemi seperti kanker dan jantung sehingga mengakibatkan kematian.
“Status pandemi dicabut atau public health emergency international concern, tapi itu tidak serta merta mengartikan bahwa kita selesai dengan Covid-19, tidak,” ujarnya.
Baca juga: Akhir Pandemi Disebut di Depan Mata, Vaksin Dalam Negeri Tetap Diproduksi
Dicky Budiman mengatakan, kondisi dunia saat ini sudah semakin rawan dan tidak lagi sama dengan keadaan sebelum pandemi Covid-19.
Ia meminta semua pihak harus mengubah perilaku hidup sehat menjadi lebih baik.
Jika tidak dilakukan, kata Dicky, perilaku manusia akan membawa dunia menuju situasi yang semakin buruk.
“Semakin rawan ancaman pandemi yang semakin nyata berikut,” tuturnya.
Sebelumnya, Dicky Budiman optimistis status pandemi Covid-19 bisa dicabut pada awal tahun 2023 dengan sejumlah syarat antara lain, mempercepat vaksinasi, disiplin 5 M, perilaku hidup sehat, dan 80 persen masyarakat dunia telah mendapatkan vaksin dosis kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.