Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen PKB Nilai Kerja Sama PDI-P dan Gerindra untuk Pilpres 2024 Sulit Terwujud

Kompas.com - 01/09/2022, 14:43 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menilai kerja sama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sulit terwujud.

Alasannya, perolehan suara Partai Gerindra dalam Pemilu 2019 lebih rendah ketimbang PDI Perjuangan.

Tapi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ingin maju sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Bertemu Golkar-Gerindra Akhir Pekan Ini, PDI-P: Politik Perlu Dialog

“Masih butuh diskusi panjang, saat yang sama Pak Prabowo ingin jadi capres, kalau yang logis ya mengajak partai menengah,” tutur Huda ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (1/9/2022).

Di sisi lain, lanjut Huda, PKB dan Gerindra memiliki keinginan agar partai politik (parpol) dengan perolehan suara teratas membentuk koalisinya sendiri.

Caranya, mengajak parpol yang memiliki perolehan suara di papan tengah dan bawah untuk bergabung.

Huda memandang jika PDI Perjuangan sangat mungkin memiliki pandangan yang berbeda dengan PKB-Gerindra.

Baca juga: Gerindra Sebut Puan-Prabowo Bakal Gelar Pertemuan di Hambalang 4 September

“Pasti rumit, fatsun politiknya agak susah. Karena itu kenapa pula semangat kami dengan Gerindra membangun koalisi itu karena bayangannya ini bagian dari komitmen kita paling enggak, (ada) tiga pasangan dalam pemilu nanti,” paparnya.

Ia menjelaskan jika parpol papan atas seperti PDI-P, Gerindra dan Partai Golkar membentuk poros koalisi masing-masing, maka Pilpres 2024 bisa diikuti oleh tiga paslon.

Kondisi itu menurutnya menjadi solusi untuk mengatasi polarisasi atau keterbelahan di masyarakat.

“Artinya masyarakat ada opsi di luar dua pasangan. Kalau dua pasangan, potensi untuk terjadi polarisasi itu pasti akan kuat,” pungkasnya.

Diketahui PDI Perjuangan berencana bertemu Partai Gerindra pada Minggu (4/9/2022).

Safari politik partai moncong putih itu bakal dipimpin oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Baca juga: Koalisi PKB-Gerindra Fokus Ajak Parpol Papan Tengah dan Bawah untuk Bergabung

Sebelumnya, PDI Perjuangan telah lebih dulu mengunjungi Partai Nasdem pada 22 Agustus 2022.

Dalam Pilpres 2024, PDI Perjuangan menjadi satu-satunya parpol yang dapat mengusung capres-cawapresnya sendiri.

Sebab partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memenuhi ketentuan presidential threshold (PT) yakni memiliki 20 persen kursi di DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com