Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi PKB-Gerindra Ingin Parpol Papan Atas Bentuk Blok Hadapi Pemilu 2024

Kompas.com - 23/08/2022, 17:24 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menuturkan, koalisinya dengan Partai Gerindra ingin mendorong partai politik (parpol) papan atas membentuk blok politik masing-masing untuk menghadapi Pemilu 2024.

Ia menjelaskan, berdasarkan perolehan suara Pemilu 2019, partai urutan atas adalah PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai Gerindra.

“Kita ingin koalisi partai papan atas bikin blok sendiri saja dengan mengajak partai papan menengah,” tutur Huda dalam program Gaspol di YouTube Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: LIVE GASPOL! HARI INI: Peluang Prabowo-Cak Imin pada 2024 Usai Koalisi Terbentuk

Ia mengungkapkan, keinginan itu tampak dari diskusi antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Komunikasi itu berlangsung di kediaman Prabowo di jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu sebelum kedua partai politik (parpol) resmi berkoalisi.

“Waktu itu saya menangkap ada suasana kira-kira kalau proses ini berjalan baik, kalau konfigurasi ini bisa mempengaruhi konfigurasi partai lain, kira-kira kita bisa jadi pemenang di tahun 2024,” paparnya.

Kedua pimpinan parpol itu berharap, kerja sama keduanya bisa diikuti oleh Golkar dan PDI Perjuangan.

Baca juga: Wasekjen PKB Jelaskan Gangguan Internal yang Pertanyakan Koalisi dengan Gerindra

Saat ini, lanjut Huda, Partai Gerindra telah menginisiasi koalisi dengan parpol papan tengah yaitu PKB. Kemudian, Partai Golkar sudah bekerja sama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.

Maka blok politik selanjutnya tinggal menunggu langkah PDI Perjuangan membentuk koalisi.

“Nah kita tunggu sekarang safarinya Mbak Puan,” ucapnya.

Huda menilai, dorongan koalisi PKB-Gerindra itu bertujuan untuk menciptakan dinamika politik yang sehat dengan memunculkan tiga pasangan calon (paslon).

Dia berharap, hadirnya tiga paslon dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa menjadi solusi untuk mengatasi polarisasi atau keterbelahan di masyarakat. Sekaligus, menyuguhkan kontestasi elektoral yang diisi oleh tokoh-tokoh mumpuni.

“Kalau ini terjadi saya kira kota akan menyuguhkan figur-figur terbaik anak bangsa,” ujarnya.

Baca juga: Koalisi PKB-Gerindra Bakal Bentuk Sekber hingga Tingkat Kecamatan

Diketahui PDI Perjuangan baru mulai melakukan safari politik. Partai berlambang banteng itu pertama kali mengunjungi Partai Nasdem di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022).

Sementara itu parpol lain yang belum membentuk koalisi adalah Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Ketiganya mengaku intens berkomunikasi, namun belum menemukan kesepakatan kerja sama untuk menghadapi Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com