Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Rekomendasikan Anies dan Ganjar Capres 2024, Akankah Nasdem dan PKS Merapat?

Kompas.com - 28/08/2022, 17:09 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menganggap ada kemungkinan terbentuknya poros baru jelang Pilpres 2024 antara PAN, PKS, dan Nasdem.

Menurutnya, opsi ini memungkinkan sebab PAN, dalam rapat kerja nasional (rakernas) kemarin, mengemukakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai 2 dari 9 kandidat yang direkomendasikan sebagai capres 2024.

"Artinya, bila PAN dan Nasdem bersama, maka tinggal dibutuhkan 1 partai (untuk dapat mengusung calon presiden). Bila merujuk dinamika di internal akar rumput PKS yang condong ke Anies, maka ini bisa melahirkan poros baru atau mampu memenuhi presidential threshold," ungkap Agung melalui keterangan tertulis, Minggu (28/8/2022).

Baca juga: Obral Tiket Capres, PAN Dianggap Tak Mau Jadi Sekadar Pelengkap, Soliditas KIB Diuji

Ia tak menampik bahwa soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang sebelumnya telah terbentuk antara PAN, PPP, dan Golkar, bisa terancam.

"Kemungkinan ini semakin diperkuat karena Nasdem sejak awal mengusung paket pemersatu yang terejawantah dalam pasangan Anies-Ganjar atau Ganjar-Anies," tambah Agung, merujuk pada Rakernas Nasdem, Juni lalu.

Waktu itu, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh merekomendasikan Anies, Ganjar, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai opsi capres 2024 dari partainya.

"Pertanyaan mendasarnya mengemuka, setelah Puan semakin nyata mendeklarasikan diri maju sebagai capres, apakah Ganjar berani meninggalkan PDI-P?" ujar Agung.

Dalam rakernas kemarin, PAN mengobral tiket capres 2024 kepada sedikitnya 9 nama, yang diklaim berasal dari usulan kader-kader partai berlambang matahari itu di 34 provinsi.

Baca juga: 9 Kandidat Capres 2024 Versi PAN, Mulai dari Zulhas hingga Ridwan Kamil

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menegaskan nama-nama itu baru sebatas usulan yang muncul dalam rakernas PAN.

Rakernas kemarin diklaim belum memutuskan figur capres yang bakal mereka usung.

Para ketua umum partai politik yang tergabung dalam KIB sama-sama beroleh peluang maju capres 2024 dari PAN.

“Satu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, kader pasti inginnya ketua umumnya. KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) itu ada tiga (partai) yang kedua, beberapa DPW (mengusulkan) Pak Airlangga untuk (jadi) calon presiden,” papar Zulhas dalam pidatonya

Kemudian Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa juga diusulkan sebagai capres dalam kontestasi elektoral mendatang.

Baca juga: Saat Nama Puan Maharani Disoraki Kader PAN Usai Diusulkan Jadi Capres 2024...

Di luar poros KIB, Zulhas mengungkapkan, para kader PAN turut mengusulkan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sebagai kandidat orang nomor 1 di Pemilu 2024 mendatang.

Di luar klaster itu, Zulhas mengklaim, terdapat pula usulan untuk mengemukakan nama menteri untuk maju di Pilpres 2024.

“Kader-kader PAN dari berbagai daerah melihat sosok Menteri BUMN Erick Thohir,” ucap dia.

Terakhir, usulan pencapresan juga melirik kelompok kepala daerah. Seluruh kepala daerah yang namanya masuk dalam bursa capres PAN merupakan gubernur di Pulau Jawa.

Baca juga: Rakernas PAN Obral Tiket Capres 2024: Ketum Parpol KIB, Puan, Erick Thohir, hingga Para Gubernur

“Satu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa,” sebut Zulhas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com