Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Hasil "Editing", Ini 5 Kejanggalan CCTV di Rumah Ferdy Sambo Versi Ahli Forensik Digital

Kompas.com - 23/08/2022, 05:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian hasil rekaman kamera CCTV dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang beredar di media massa dinilai sudah melalui proses penyuntingan atau editing.

Hal itu diungkap oleh ahli forensi digital Abimanyu Wahyuwidayat dalam program Kompas Petang di Kompas TV.

Lelaki yang kerap disapa Abah itu membeberkan hasil analisisnya terkait rangkaian rekaman kamera CCTV yang berada di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: 4 Fakta Istri Ferdy Sambo Ditetapkan Tersangka, CCTV Ungkap Keterlibatan Putri

Berikut ini rangkuman kejanggalan dalam rekaman kamera CCTV yang diungkap oleh Abimanyu.

1. Gambar mobil Sambo di garasi

Abimanyu mengatakan, tanda pertama yang nampak kalau rekaman kamera CCTV itu sudah disunting adalah dari 2 mobil yang terparkir di garasi rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Ini bukan analisa saya saja, masyarakat juga melihat logikanya, bahwa sekarang dilihat kendaraan yang warna hitam itu kendaraannya terkompres," ujar Abimanyu.

2. Format rekaman berbeda

Abimanyu, tanda kedua yang memperlihatkan rekaman video dari kamera CCTV itu sudah diedit adalah dari format tampilan.

"Kemudian saat layar itu ditampilkan, itu formatnya 1:1. Padahal kalau layar CCTV biasanya 4:3 atau 16:9, lebar. Melebar, bukan kotak. Dengan demikian berarti ada area yang dipotong," ucap Abimanyu.

3. Label waktu berukuran kecil

Selain itu, hal yang membuat Abimanyu meyakini rekaman kamera CCTV itu sudah disunting adalah dari penunjuk waktu (time stamp).

"Silakan kita perhatikan dari time stamp-nya. Sangat kecil. Yang namanya time stamp CCTV harusnya sangat mudah bisa terbaca, tetapi saat ini kecil. Berarti time stamp-nya itu sudah editan. Dengan demikian sudah jelas hasil kamera yang di garasi itu editan," papar Abimanyu.

Baca juga: Polri Periksa 16 Saksi Terkait Penghilangan dan Perusakan CCTV di Rumah Ferdy Sambo

4. Keberadaan mobil istri Sambo

Abimanyu juga menyoroti soal keberadaan kendaraan yang ditumpangi oleh istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dalam rangkaian rekaman kamera CCTV di dekat lokasi kejadian

Dia mempertanyakan mengapa mobil MPV berwarna hitam yang ditumpangi oleh Putri saat keluar dari rumah pribadinya tidak tertangkap di dalam rangkaian potongan rekaman CCTV.

"Pertanyaan saya, kan ada CCTV yang lain yang semua bisa menangkap yang kendaraannya FS bisa ditangkap, ambulans, kemudian kendaraan patroli juga bisa ditangkap. Masa kendaraannya PC tidak bisa ditangkap?,"

Menurut Abimanyu hal itu yang menjadi kejanggalan dalam rangkaian rekaman kamera CCTV terkait kasus Brigadir J.

"Dia kan kalau keluar dari rumah kalau enggak ke kiri kan ke kanan. Misalnya ke kiri masuk ke jalur mana akhirnya lewat ke tempat-tempat yang lain yang tidak ada CCTV," ucap Abimanyu.

Baca juga: CCTV Tunjukkan Istri Ferdy Sambo Terlibat Rencana Pembunuhan Brigadir J

Halaman:


Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com