Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibas Sebut Komunikasi Politik Demokrat Tak Terbatas Parpol Tertentu

Kompas.com - 16/08/2022, 13:50 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhy Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyebut komunikasi politik Partai Demokrat tak terbatas hanya pada satu sampai dua partai politik (parpol).

Ia menyampaikan komunikasi politik tak boleh terbatas pada parpol tertentu saja.

“Saya yakin komunikasi politik tidak bisa berhenti ke satu dua partai, kita ketahui dari masa periode ke periode, koalisi yang besar pun dibutuhkan,” papar Ibas ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Baca juga: Selain Nasdem dan PKS, Demokrat Berencana Komunikasi dengan Gerindra

Ia meyakini jika suatu koalisi menjadi pemenang pemilu, maka jumlah parpol yang tergabung di dalamnya bakal menentukan kekuatan pemerintah.

“Karena setelah terjadinya pemerintahan di (masa) yang akan datang, ya tentu koalisi-koalisi juga membutuhkan tenaga dan energi yang lebih luas,” ucapnya.

Maka Ibas mengatakan tak cukup jika sebuah koalisi hanya berisi beberapa parpol saja.

Namun ia menegaskan politik Partai Demokrat saat ini masih dinamis. Pihaknya tak akan terburu-buru menentukan langkah.

“Kita tidak tahu ya seperti apa pemilu kita, kita juga tidak tahu konsepnya seperti apa, semua masih misteri dan cair,” tandasnya.

Sebelumnya, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut partai berlambang mercy itu tengah menjajaki komunikasi dengan Partai Gerindra.

Padahal dalam berbagai kesempatan disebutkan Partai Demokrat juga intens berkomunikasi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Demokrat Sebut Pencalonan AHY sebagai Capres Tergantung Elektabilitas

Syarief mengatakan komunikasi dengan Partai Gerindra belum mengerucut ke arah pembentukan koalisi.

“Kita lihat saja nanti. Belum tentu (koalisi). Kita harus finalkan. Ya sabar dulu lah. Enggak akan buru-buru,” ungkapnya ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Ia mengungkapkan pengumuman koalisi Partai Demokrat bakal diumumkan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan parpol mana saja yang menjadi peserta Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com