Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Nasdem-PKS: Hasilnya Akan Disampaikan pada Saatnya

Kompas.com - 12/08/2022, 16:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengaku, komunikasi dengan Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin intens untuk arah koalisi Pemilu 2024.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, beberapa pertemun terbatas telah dilakukan oleh perwakilan masing-masing partai.

"Untuk hasilnya, pada waktunya akan kami sampaikan," kata Herzaky dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Partai Buruh Targetkan 5,6 Juta Suara pada Pemilu 2024

Herzaky menuturkan hal tersebut setelah diisukan bahwa Demokrat akan bergabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika koalisi dengan Nasdem dan PKS gagal.

Mengutip pernyataan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky mengatakan bahwa komunikasi dengan Nasdem dan PKS terus bergulir.

Dengan demikian, menurutnya, belum ada pembahasan apa pun terkait Demokrat akan bergabung KIB.

Baca juga: Daftar ke KPU, Partai Berkarya Targetkan 5 Persen Kursi DPR pada Pemilu 2024

"Demokrat menegaskan belum ada pembahasan mengenai itu. Komunikasi dengan teman-teman parpol yang tergabung di KIB, seperti Golkar, PAN, dan PPP, memang terus kami lakukan," ucapnya.

Selain itu, Demokrat juga tak memungkiri komunikasi dilakukan dengan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan meresmikan koalisi pada Sabtu (13/8/2022) besok.

"Karena bagaimanapun, menyelesaikan permasalahan bangsa ini tidak bisa sendirian. Komunikasi dan silaturahmi lintas elemen bangsa harus terus dijalin," tutur Herzaky.

Baca juga: 9 Parpol Belum Pastikan Daftar Pemilu, KPU Imbau Jangan Mepet Tenggat Waktu

Sebelumnya, AHY mengungkapkan, partainya terus membangun komunikasi dengan Nasdem dan PKS untuk berkoalisi dalam Pemilu 2024.

Ia pun mengakui bahwa saat ini komunikasi itu semakin intensif.

"Dengan demikian, kami ingin terus berkomunikasi dan meningkatkan intensitas pertemuan tersebut," kata AHY saat ditemui di wilayah Kuningan, Jakarta, Jumat (5/8/2022).

AHY tak menjawab pertanyaan soal waktu ketiga partai akan bertemu.

Baca juga: Untuk Pemilu 2024, Gerindra Targetkan 87 Orang Daftar Bakal Caleg Jakarta

Ia hanya mengatakan, jika Demokrat-Nasdem-PKS jadi berkoalisi maka akan menghadirkan poros baru pilihan politik masyarakat pada Pemilu 2024.

"Ini adalah sebuah ruang juga yang perlu kita isi bersama karena kami berharap sebetulnya Pemilu 2024 menghadirkan alternatif-alternatif menghadirkan peluang-peluang baru," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com