Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tapak Tilas Bendera Pusaka Merah Putih yang Penuh Liku

Kompas.com - 01/08/2022, 17:09 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih pada masa lalu kerap ditampilkan dalam upacara memperingati kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara.

Akan tetapi, sejak 1969, Bendera Pusaka itu disimpan untuk menjaga kondisinya karena faktor usia.

Pembuatan bendera Merah Putih yang pertama penuh dengan liku-liku. Bahkan, bendera itu sampai sempat harus disembunyikan pada masa Agresi Belanda setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Dikutip dari penjelasan di situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bendera pusaka pertama kali dijahit oleh Fatmawati, istri dari Presiden Soekarno, setelah ia bersama keluarganya kembali ke Jakarta dari pengasingan di Bengkulu, Oktober 1944.

Bahan dari bendera ini adalah katun Jepang yang memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia, berukuran 274 x 196 cm.

Baca juga: Jelang HUT RI, Masyarakat Diminta Kibarkan Bendera Merah Putih Mulai Hari Ini

Bendera itu dibuat setelah terbit izin dari pemerintah pendudukan Jepang pada 7 September 1944.

Badan yang membantu pemerintah pendudukan Jepang, Chuuoo Sangi In, mengadakan sidang tidak resmi pada 12 September 1944 yang dipimpin Soekarno. Rapat sidang membahas tentang pengaturan penggunaan bendera dan lagu kebangsaan yang sama di seluruh Indonesia.

Hasil sidang 12 September 1944 adalah pembentukan panitia bendera kebangsaan dan panitia lagu kebangsaan.

Atas permintaan Soekarno kepada Kepala Sendenbu (Barisan Propaganda Jepang) Shimizu, Chaerul Basri diperintahkan mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air untuk diantarkan ke Jalan Pegangsaan 56, Jakarta.

Kain itu kemudian diterima oleh Fatmawati yang saat itu berusia 21 tahun. Dia kemudian menjahit kedua kain itu menjadi bendera dan selesai dalam 2 hari.

Karena saat itu Fatmawati tengah hamil putra sulungnya, Guntur Soekarno Putra, dokter tidak mengizinkannya menggunakan mesin jahit yang digerakkan kaki.

Baca juga: Pemasangan Bendera Merah Putih Mulai 1 Agustus, Ini Aturannya

Alhasil, Fatmawati mengoperasikan mesin jahit itu menggunakan tangan.

Bendera berbahan katun halus berwarna merah dan putih, dengan panjang 300 cm dan lebar 200 cm. Pada 13 November 1944 bendera diukur ulang.

Diketahui ukuran bendera panjang 276 cm dan lebar 199 cm.

Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945. Arsip KOMPAS Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945.

Bendera itu kemudian dikibarkan setelah pembacaan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.

Sebanyak 3 orang menjadi pengibar pertama bendera Merah Putih. Mereka adalah Kolonel Latief Hendraningrat, Suhud, dan S.K. Trimurti.

Sempat dipisah

Setelah proklamasi kemerdekaan, Belanda membawa pasukan mereka ke Indonesia untuk kembali berkuasa.

Situasi semakin genting karena pasukan Belanda dibantu oleh sekutu mereka Inggris yang unggul dari sisi persenjataan terus mendesak para pejuang kemerdekaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com