Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Koalisi dengan PKB, PKS Diprediksi Merapat ke Nasdem dan Demokrat

Kompas.com - 01/08/2022, 06:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memprediksi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal merapat ke Partai Nasdem atau Demokrat untuk Pemilu 2024.

Ini karena rencana Koalisi Semut Merah antara PKS dan PKB batal, pascapartai pimpinan Muhaimin Iskandar itu menyatakan bakal berkoalisi dengan Gerindra.

"Tidak jadinya Koalisi Semut Merah maka kelihatannya PKS arahnya akan intens bergabung dengan Nasdem atau Demokrat," kata Ujang kepada Kompas.com, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Koalisi Semut Merah, Wacana Kerja Sama PKB dan PKS yang Layu Sebelum Berkembang

Menurut Ujang, alih-alih PKB, lebih masuk akal bagi PKS berkoalisi dengan Nasdem ataupun Demokrat.

Sebabnya, massa pendukung PKS dan PKB di tingkat bawah kerap kali tidak akur, sehingga sulit bagi mereka membangun kerja sama.

Sebaliknya, PKB dinilai lebih mungkin berkoalisi dengan Gerindra. Sebab, dengan berkongsi bersama partai berlambang kepala Garuda itu, terbuka peluang bagi Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto yang dikabarkan bakal kembali mencalonkan diri sebagai presiden.

Ujang memprediksi, seandainya pun PKB telah meresmikan kerja sama dengan Gerindra, kecil kemungkinan PKS akan merapat.

Alasannya, selain basis massa mereka yang kemungkinan tak sejalan, PKS sejak awal juga tak menjalin komunikasi dengan Gerindra.

Baca juga: PKS Hormati Koalisi Gerindra-PKB, Syaikhu: Koalisi Semut Merah Batal

Lagi pula, jika PKS merapat ke PKB dan Gerindra, koalisi Nasdem dan Demokrat masih kekurangan suara buat memenuhi batas minimal pencalonan presiden atau presidential threshold.

"Seandainya nanti PKS itu tidak bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB itu sangat rasional dan realistis," ucap Ujang.

Dengan prediksi peta politik yang demikian, dimungkinkan ada empat poros pada Pemilu Presiden 2024. Pertama, koalisi PKB dan Gerindra.

Kedua, koalisi PKS, Nasdem, dan Demokrat. Lalu, Koalisi Indonesia Bersatu yang diusung Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Terakhir, PDI Perjuangan yang punya potensi melangkah sendirian.

Kendati begitu, Ujang menyebutkan, situasi politik menuju Pilpres 2024 masih sangat cair sehingga sangat mungkin berubah.

"Tapi kemungkinan semuanya masih cair, apa pun masih bisa terjadi terkait dengan persoalan koalisi," kata dia.

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB, Siapa Pikat Prabowo buat Jadi Cawapres pada 2024?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com