JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyelidiki dugaan pelanggaran HAM dalam peristiwa serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap warga sipil di Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022) lalu.
"Kekerasan yang dilakukan KKB sudah menimbulkan korban jiwa meninggal dunia. Dan tidak ada seorang pun yang boleh menghilangkan hak hidup orang. Untuk itu, Komnas HAM harus turun untuk memastikan apakah ada pelanggaran HAM dalam peristiwa itu,” kata Moeldoko dalam siaran pers, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: 11 Warga Meninggal Diserang KKB, Mahfud: Kita Tetap Gunakan Pendekatan Keamanan Tertib Sipil
Moeldoko pun menyatakan, pemerintah mengutuk keras aksi KKB yang ia nilai kejam dan tidak berperikemanusiaan karena menyerang warga yang sama sekali tidak berdaya.
“Apalagi ada tokoh agama yang ikut menjadi korban. Secara pribadi saya menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ini,” kata Moeldoko.
Mantan panglima TNI ini memastikan, pemerintah bergerak cepat untuk menangkap dan memproses hukum pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut.
“Negara tidak pernah men-tolerir siapapun yang berupaya menyebar teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, apalagi sampai menimbulkan korban meninggal dunia,” kata Moeldoko.
Baca juga: Moeldoko: Pemerintah Gerak Cepat untuk Tangkap Penyerangan di Nduga, Papua
Seperti diketahui, KKB melakukan penyerangkan terhadap masyarakat sipil, di kabupaten Nduga Papua, pada Sabtu (16/7/2022).
Akibatnya, 10 warga dilaporkan tewas, sementara dua lainnya luka-luka.
Identitas korban yang meninggal adalah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain dan Eliaser Baner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.