JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah akan menangkap dan memproses hukum anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pelaku pembunuhan terhadap 11 warga di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua baru-baru ini.
Menurut Moeldoko, negara tidak pernah menoleransi siapapun yang berupaya menebar teror kepada masyarakat.
"Pemerintah bergerak cepat untuk menangkap dan memproses hukum pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut," ujar Moeldoko dilansir dari siaran pers KSP pada Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Danrem: 11 Korban Penyerangan KKB di Nduga adalah Warga Sipil
“Negara tidak pernah menoleransi siapapun yang berupaya menyebar teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, apalagi sampai menimbulkan korban meninggal dunia,” tegasnya.
Oleh karena itu, pemerintah mengutuk keras aksi KKB yang menyerang warga sipil tersebut.
Moeldoko menilai, aksi tersebut merupakan perbuatan kejam dan tidak berprikemanusiaan, karena menyerang warga sipil.
“Apalagi ada tokoh agama yang ikut menjadi korban. Secara pribadi saya menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ini,” tambahnya.
Baca juga: Danrem: 11 Warga Sipil yang Tewas Diserang KKB Ikut Membangun Nduga
Seperti diketahui, KKB melakukan penyerangkan terhadap masyarakat sipil, di kabupaten Nduga Papua, pada Sabtu (16/7/2022).
Akibatnya, 10 warga dilaporkan tewas, sementara dua lainnya luka-luka.
Identitas korban yang meninggal adalah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain dan Eliaser Baner.
Baca juga: KKB Bantai 11 Warga Sipil di Nduga, Amnesty: Negara Harus Hentikan Siklus Kekerasan
Sementara dua korban yang mengalami luka-luka adalah Sudirman dan Hasdin.
Seluruh korban, selain Eliaser Baner, sudah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, pada Sabtu sore.
Kemudian, aparat keamanan kembali menemukan satu jenazah di sekitar lokasi kejadian pembantaian yang dilakukan KKB di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Sehingga total ada 11 korban meninggal akibat serangan KKB tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.