Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkes: Ada Tiga Kasus Omicron BA.2.75, Semua Sederhana

Kompas.com - 18/07/2022, 17:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kasus Covid-19 sub varian baru Omicron BA.2.75 sudah masuk ke Indonesia.

Dia menyebut, sejauh ini ada tiga kasus BA.2.75 di Indonesia. Namun, kasus yang menjangkit itu tidak terlalu berat alias tidak menimbulkan dampak berat pada penderita.

"Ada tiga kasus BA.2.75, semua kasus sederhana, tak terlalu berat," kata Dante saat hadir dalam acara penyerahan Keppres Nomor 65/P Tahun 2022 kepada Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Menkes Lapor ke Jokowi, Covid-19 Subvarian BA.2.75 Terdeteksi di Indonesia

Dante menyebut, kasus sub varian Omicron BA.2.75 ini sudah menyebar di 10 negara. Berdasarkan pengalaman negara lain, mutasi virus ini memiliki tingkat penularan yang relatif cepat.

Namun, tingkat keparahan sakit relatif lebih ringan ketimbang varian Delta.

"Hanya sejak dari India, maka kini kasus sudah menyebar ke sepuluh negara. Penyebaran yang cukup cepat yang mengingatkan kita seperti varian Delta yang lalu," ucap Dante.

Kendati begitu, dia meminta masyarakat jangan terlalu khawatir. Sebab, Kemenkes sudah mendeteksi masuknya virus tersebut sekitar satu minggu lalu.

Virus ini terdeteksi melalui genom sequencing dari seluruh pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. 

Selain itu, temuan ini telah dilaporkan oleh Kemenkes melalui platform berbagi data dan informasi virus di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

"Jadi jangan khawatir soal BA.2.75, karena karakternya hampir sama dengan BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2," ucap Dante.

Baca juga: Singapura Deteksi 2 Kasus Impor Subvarian Centaurus BA.2.75

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga melaporkan subvarian BA.2.75 telah terdeteksi di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo.

Budi menyebutkan, subvarian itu awalnya beredar di India tetapi telah tersebar ke 15 negara, termasuk Indonesia. Kasus subvarian BA.2.75 terdeteksi di dua lokasi, yakni Bali dan Jakarta.

Kasus di Bali, ujar Budi, merupakan imported case karena kedatangan dari luar negeri, sedangkan kasus di Jakarta kemungkinan besar merupakan transmisi lokal.

"Kami juga meng-update ke Bapak Presiden, ada subvarian baru yang namanya BA.2.75 yang sekarang sudah beredar di India mulainya dan sudah masuk ke 15 negara, ini juga sudah masuk ke Indonesia," kata Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com