Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 13 Tahun Tragedi Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton 2009 di Jakarta

Kompas.com - 18/07/2022, 16:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruangan gelap gulita dan dipenuhi asap serta debu. Plafon jatuh di lantai, seakan langit runtuh.

Kaca-kaca jendela pecah. Serpihannya bertebaran dan berserakan di mana-mana.

Air dari sprinkler otomatis keluar, menyebabkan seisi ruangan basah. Listrik pun padam.

Adrianto menyadari dirinya terbaring di lantai di ruangan yang sudah gelap dan dipenuhi asap dan debu. Dia langsung berpikir itu ledakan bom.

Baca juga: Waspadai Penggalangan Dana Teroris, Masyarakat Diminta Hati-hati Salurkan Sumbangan

Dalam kondisi lemah, dia berusaha untuk bangkit dari puing-puing, tetapi tak bisa. Dengan sisa tenaga yang ada, Adrianto mengenali anggota polisi yang juga ajudannya, Ismail.

"Is, Ismail, saya di sini,” teriaknya dengan lirih, seperti ditulis dalam buku berjudul Adrianto Machribie, Setia kepada Integritas dan Profesionalitas yang ditulis Ans Gregory Da Iry dan Yop Pandie (2011).

Ismail pun menggendong Adrianto melewati reruntuhan bangunan, pecahan kaca, dan genangan air di lantai, kemudian membawanya ke luar hotel bintang lima itu.

Demikian kesaksian Adrianto Machribie yang pada 13 tahun lalu, tepatnya 17 Juli 2009, menjadi satu dari puluhan korban aksi bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Kala itu, Adrianto merupakan Komisaris PT Freeport Indonesia.

Baca juga: Terungkapnya Gerakan Bawah Tanah Khilafatul Muslimin: Tak Akui Pancasila, Dipimpin Eks Napi Teroris

Melansir Kompas.id edisi 17 Juli 2017, Adrianto bersama pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, energi, sumber daya alam, dan ketenagalistrikan tengah mengadakan breakfast meeting di JW Marriott ketika bom meledak.

Sesaat setelah ledakan, Adrianto dilarikan ke Rumah Sakit MMC Kuningan, lalu dipindahkan ke Rumah Sakit Medistra, sebelum akhirnya diterbangkan ke Singapura.

Adrianto menjadi korban selamat dari peristiwa berdarah itu. Sementara, Timothy David Mackay, Presiden Direktur Holcim Indonesia sekaligus rekan Adrianto yang juga hadir dalam breakfast meeting, tak terselamatkan.

Timothy dikenang sebagai salah satu dari total 9 orang tewas akibat bom JW Marriott. Dari 9 orang itu, 2 di antaranya merupakan pelaku bom bunuh diri.

Peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 07.47-07.57 WIB tersebut juga mengakibatkan 53 orang mengalami luka-luka, terdiri dari 37 WNI dan 16 WNA.

Di Hotel JW Marriott, bom bahkan meledak 2 kali dengan selisih waktu 5 menit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com