Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Duga Badan Karantina Kementan Lakukan Malaadministrasi Penanganan PMK

Kompas.com - 14/07/2022, 16:51 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik INdonesia (ORI) menduga kuat Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan malaadministrasi terkait penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Anggota ORI Yeka Hendra Fatika mengatakan, pihaknya menduga Badan Karantina lalai dan mengabaikan kewajiban menindak terjadinya dugaan PMK di beberapa wilayah.

“Ombudsman berpandangan terdapat dugaan sangat kuat maaladministrasi yang dilakukan Badan Karantina dalam bentuk kelalaian dan pengabaian,” kata Hendra dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube ORI, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Ombudsman Nilai Badan Karantina Hewan Gagal Antisipasi PMK, Kinerjanya Perlu Dievaluasi

Hendra mengungkapkan, wabah PMK terdeteksi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim) pada 28 April, sebelum kemudian diketahui berada di wilayah lain.

Selang sepekan, pada 5 Mei, Dinas Peternakan Jatim mendeklarasikan wabah PMK di wilayah mereka. Keadaan ini kemudian direspons Pemerintah Provinsi Jatim pada 6 Mei.

“Selanjutnya pada 9 Mei 2022, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menetapkan wabah PMK pada dua daerah provinsi, yaitu Jawa Timur dan Aceh,” kata Hendra.

Baca juga: Lamongan Mendapat Tambahan 3.000 Dosis Vaksin PMK

Berdasarkan penelusuran ORI, laporan investigasi BB Veteriner Wates Yogyakarta terkait dugaan kasus PMK di empat kabupaten di Jawa Timur pada akhir April hingga awal Mei, disebabkan infeksi PMK.

Karena itu, menurut Hendra, bukti wabah PMK sudah resmi ditemukan pada 6 Mei.

Tetapi, BB Veteriner Wates Yogyakarta baru merilis laporan analisa bioinformatika virus PMK pada 10 Juni.

Baca juga: Peternak Diperkirakan Rugi Rp 788,81 M, Ombudsman Nilai Kementan Lambat Tangani PMK

Laporan itu menyebut sampel virus PMK yang dikoleksi dari penyakit sapi dan kambing pada bulan Mei masuk kategori serotipe O, topotype ME-SA, galur (lineage) Ind-2021, dan sub-linage ‘e’ atau disebut juga sebagai O/MESA/Ind-2001e. 

“Hal ini membuktikan secara jelas bahwa carrier PMK di Indonesia adalah sapi dan kambing,” ujar Hendra.

Rentang waktu ditemukannya bukti resmi wabah PMK pada 6 Mei hingga laporan analisa bioinformatika pada 10 Juni menurut Hendra sangat lama.

ORI menduga, terdapat kelalaian otoritas veteriner yang mengakibatkan laporan bioinformatika terlambat.

“Laporan bioinformatika virus PMK semestinya dapat diberikan selambat lambatnya pada tanggal 16 Mei 2022,” ujar Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com