Salin Artikel

Ombudsman Duga Badan Karantina Kementan Lakukan Malaadministrasi Penanganan PMK

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik INdonesia (ORI) menduga kuat Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan malaadministrasi terkait penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Anggota ORI Yeka Hendra Fatika mengatakan, pihaknya menduga Badan Karantina lalai dan mengabaikan kewajiban menindak terjadinya dugaan PMK di beberapa wilayah.

“Ombudsman berpandangan terdapat dugaan sangat kuat maaladministrasi yang dilakukan Badan Karantina dalam bentuk kelalaian dan pengabaian,” kata Hendra dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube ORI, Kamis (14/7/2022).

Hendra mengungkapkan, wabah PMK terdeteksi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim) pada 28 April, sebelum kemudian diketahui berada di wilayah lain.

Selang sepekan, pada 5 Mei, Dinas Peternakan Jatim mendeklarasikan wabah PMK di wilayah mereka. Keadaan ini kemudian direspons Pemerintah Provinsi Jatim pada 6 Mei.

“Selanjutnya pada 9 Mei 2022, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menetapkan wabah PMK pada dua daerah provinsi, yaitu Jawa Timur dan Aceh,” kata Hendra.

Berdasarkan penelusuran ORI, laporan investigasi BB Veteriner Wates Yogyakarta terkait dugaan kasus PMK di empat kabupaten di Jawa Timur pada akhir April hingga awal Mei, disebabkan infeksi PMK.

Karena itu, menurut Hendra, bukti wabah PMK sudah resmi ditemukan pada 6 Mei.

Tetapi, BB Veteriner Wates Yogyakarta baru merilis laporan analisa bioinformatika virus PMK pada 10 Juni.

Laporan itu menyebut sampel virus PMK yang dikoleksi dari penyakit sapi dan kambing pada bulan Mei masuk kategori serotipe O, topotype ME-SA, galur (lineage) Ind-2021, dan sub-linage ‘e’ atau disebut juga sebagai O/MESA/Ind-2001e. 

“Hal ini membuktikan secara jelas bahwa carrier PMK di Indonesia adalah sapi dan kambing,” ujar Hendra.

Rentang waktu ditemukannya bukti resmi wabah PMK pada 6 Mei hingga laporan analisa bioinformatika pada 10 Juni menurut Hendra sangat lama.

ORI menduga, terdapat kelalaian otoritas veteriner yang mengakibatkan laporan bioinformatika terlambat.

“Laporan bioinformatika virus PMK semestinya dapat diberikan selambat lambatnya pada tanggal 16 Mei 2022,” ujar Hendra.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/14/16514181/ombudsman-duga-badan-karantina-kementan-lakukan-malaadministrasi-penanganan

Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke