Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapilu PDI-P Sebut Belum Ada Pembahasan Capres di Rakernas

Kompas.com - 22/06/2022, 20:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menegaskan, hingga kini belum ada pembahasan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung PDI-P.

Ia menyebutkan, hal tersebut karena Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pun belum memberikan arahan soal pencapresan kepada jajarannya.

"Oh enggak ada. Sampai hari ini kita belum mendapat arahan membahas capres maupun cawapres. Ibu ketum kemarin menyatakan itu karena kewenangan itu ada di Ibu Ketua Umum," kata Bambang di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Djarot: Alhamdulillah, PDI-P Mampu Gembleng dan Lahirkan Banyak Pemimpin Politik

Bambang Pacul menyatakan, dengan demikian, belum ada pembahasan soal capres-cawapres di Rakernas Kedua Tahun 2021.

Pacul mengaku tak bisa menjawab soal kapan pastinya PDI-P akan membahas pencapresan.

Dia pun mengingatkan hak prerogatif Megawati berdasarkan Kongres V PDI-P untuk menetapkan capres-cawapres.

"Kapan itu akan dibahas, tentu pertanyaan tersebut, saya tidak bisa menjawab karena kewenangan itu di ibu ketum," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkap kemungkinan kapan Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan sosok calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024.

Meski demikian, Hasto meminta semua pihak tetap menunggu. 

Baca juga: Dinilai Hubungannya dengan Pacul Renggang, Ganjar Sebut Selalu Bersama sejak Kuliah hingga di PDI-P

"Jadi tunggu saja momentumnya, nanti bisa juga menjelang tahapan pengumuman yang menurut KPU pada Agustus. Semua ada momentumnya," kata Hasto di Masjid At-Taufiq di sela-sela acara Rakernas PDI-P, Selasa (21/6/2022).

Hasto melanjutkan, akan ada momentum yang tepat terkait pengumuman pencapresan dari PDI-P.

"Pada momentum tepat akan beliau sampaikan. Itu kapan? Bisa tiga bulan lagi, bisa lima bulan lagi, bisa beberapa hari lagi. Tetapi itu semua ada di dalam kajian ibu ketum dan beliau yang menerima mandat untuk menyampaikan hal itu," tuturnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com