Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji 2022 Dapat 3 Jenis Layanan Bus di Arab Saudi, Pabrikan 2017-2021

Kompas.com - 10/05/2022, 13:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Agama menyampaikan bahwa para jemaah haji yang berangkat ke Arab Saudi pada 2022 ini berhak mendapatkan fasilitas transportasi berupa tiga jenis layanan bus.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid.

“Pertama, layanan angkutan antarkota rute Bandara Madinah, Madinah, Makkah, lalu Bandara Jeddah bagi jemaah yang berangkat pada gelombang pertama. Untuk jemaah gelombang kedua, rutenya Bandara Jeddah, Makkah, Madinah, lalu Bandara Madinah,” jelas Subhan dalam keterangan tertulis, Senin (9/5/2022).

"Untuk kenyamanan jemaah, kami siapkan bus dengan spesifikasi buatan tahun 2017-2021," lanjutnya.

Baca juga: Pemerintah Jamin Layanan Hotel dan Makan 119 Kali bagi Jemaah Haji 2022 di Saudi

Layanan bus kedua bagi para jemaah adalah angkutan shalawat yang bakal memberi layanan 24 jam selama jemaah ada di Makkah.

Layanan ini akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan kembali ke hotel.

Ada lima rute yang telah disiapkan, yaitu:

1) Mahbasjin-Bab Ali,

2) Syisyah-Syieb Amir,

3) Raudhah-Syieb Amir,

4) Jarwal-Syieb Amir, dan

5) Misfalah-Jiad.

Ada halte bus di tempat strategis di depan hotel agar lebih mudah dijangkau jemaah.

"Kami siapkan petugas di setiap halte dan juga di setiap terminal terdekat Masjidil Haram. Ada juga call center pengaduan," kata Subhan.

Baca juga: Fasilitas Jemaah Haji 2022 yang Diberikan di Dalam Negeri, Ini Rinciannya

Kementerian Agama juga menyiapkan layanan ketiga berupa angkutan masyair. Layanan ini berupa city bus yang juga disebut pabrikan 2017-2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com