Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sebut Arus Balik di Jalan Tol Mulai Meningkat

Kompas.com - 05/05/2022, 11:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyebutkan, pergerakan kendaraan arus balik Lebaran 2022 mulai terlihat. Pergerakan arus balik itu terpantau ke arah barat dari timur Jawa di jalan tol.

"Adanya peningkatan arus balik mulai Rabu (4/5/2022) kemarin, menjadi indikasi bahwa masyarakat sudah kembali lebih awal," kata Budi dalam keterangannya, Kamis (5/5/2022).

Budi tak menjabarkan secara detail di titik tol mana saja data pergerakan kendaraan arus balik mulai terlihat.

Baca juga: Menhub Dukung Polisi Rekayasa Lalin: Insya Allah Kurangi Kepadatan Arus Balik

 

Kendati demikian, Budi menyebut, tren kepadatan kendaraan arus mudik salah satunya ada di ruas Tol Cipali. Hal ini diungkapkan Budi berdasarkan pemantauan pada Rabu (4/5/2022) pukul 06.00-18.00 WIB.

"Rabu kemarin mulai pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB, dilaporkan bahwa kendaraan yang telah melewati ruas jalan Tol Cipali mengalami tren peningkatan," jelasnya.

Budi mengungkapkan, laporan dari pantuan CCTV NTMC dan Command Center PJR, serta peta digital terkait arus balik menunjukkan bahwa ada peningkatan pergerakan arus lalu lintas dari timur menuju ke arah barat di Pulau Jawa.

Baca juga: Pemudik Diminta Tak Parkir di Pinggir Tol Tunggu One Way Arus Balik Selesai, Kakorlantas: Manfaatkan Jalur Arteri

"Begitupun, dari pantauan langsung di lapangan baik dari Polda Jateng, Polda Jabar dan Korlantas Polri, arus lalu lintas mengalami peningkatan dibandingkan hari sebelumnya," tambah Budi.

Dengan adanya peningkatan pergerakan arus balik pada Rabu, Budi menjelaskan bahwa Korlantas Polri mulai menerapkan rekayasa lalu lintas pada hari ini, Kamis. Kementerian Perhubungan, kata Budi, mendukung adanya rekayasa lalu lintas tersebut.

Dia pun mendorong agar rekayasa lalu lintas dilakukan dengan cermat guna menekan kepadatan kendaraan.

"Ruas Tol Cipali tidak akan mampu menampung kepadatan arus lalu lintas, baik pada jalur A dan B, jika tidak dilakukan rekayasa lalu lintas," tutur dia.

"Dengan volume capacity (VC) ratio sebesar 1,19, yang artinya volume kendaraan sudah melebihi kapasitas jalan," sambung Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com