Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pemotor Hampir Merampok Pengendara Mobil di Kembangan, Polisi Bantah: Dia Kesal Difoto Tanpa Izin

Kompas.com - 04/05/2022, 19:31 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video seorang pengendara sepeda motor cekcok dengan pengendara mobil di kawasan Puri Kembangan, Kembangan, Jakarta Barat, viral di media sosial, Senin (2/5/2022) sore.

Video berdurasi 27 detik tersebut diunggah akun instagram @jktnewss.

"Hati2 guys , baru terjadi sekitar 20 menit yang lalu istri hampir kena rampok , di Seputar Mall Puri Indah-Kembangan, Jakarta Barat.. dengan Modus langsung mencegat di depan mobil dan mengancam, ini sosok manusianya, mohon di sebar, supaya tdk terjadi kepada teman2, kerabat2, atau saudara2 kita semua, hati2 dan tetap WASPADA*_," tulis akun tersebut.

Baca juga: Ratu Atut dan Pinangki Dapat Remisi 1 Bulan, Berkelakuan Baik Jadi Pertimbangan

Kapolsek Kembangan, Kompol Binsar Sianturi mengatakan, pengendara motor tersebut sudah diamankan sejak Selasa (3/5/2022) sore.

Binsar mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pria tersebut tidak hendak merampok pengendara mobil.

"Orang di dalam video tersebut sudah kita amankan langsung kemarin sore. Ini bukan kasus perampokan, sekali lagi saya tegaskan ini bukan kasus perampokan hanya kesalahpahaman saja antara pengendara motor dan mobil," ujar Binsar saat dikonfirmasi Rabu (4/5/2022).

Kepada polisi, pria tersebut mengaku kesal karena difoto tanpa izin oleh orang di dalam mobil saat ia sedang bermain ponsel.

"Pria itu merasa kesal karena dia berpikir sudah difoto-foto oleh penumpang di dalam mobil tanpa izin," jelas Binsar.

Baca juga: Video Viral Perempuan WNA Berpose Telanjang di Pohon Keramat Berusia Ratusan Tahun di Bali

Kanit Reskrim Polsek Kembangan, AKP Reno Apri Dwijayanto menambahkan, dugaan perampokan merupakan kesalahpahaman yang diedarkan pengendara mobil.

"Jadi bahasa percobaan perampokan itu hanya kesalahapahaman yang diedarkan pelapor (pengendara mobil)," beber Reno.

Kronologi kejadian

Reno menjelaskan, peristiwa berawal ketika si pengendara motor sedang bermain ponsel.

"Menurut keterangan pemotor, orang di dalam mobil itu foto dia. Dia tidak terima difoto, makanya dikejar mobil tersebut," tambah Reno.

Pemotor itu sempat menghadang mobil dua kali. Reno mengaku tidak menemukan tindakan yang masuk ke dalam unsur percobaan perampokan.

Baca juga: Video Viral Mobil Rombongan Mantan Kades di Sumsel Terseret Kereta Api

"Sesuai fakta-fakta dari klarifikasi, unsur untuk masuk ke percobaan perampokannya tidak ada, belum kita temukan peristiwa pidananya," jelas Reno.

"Tidak ada tindak kekerasan. Interaksinya hanya sebatas itu (menghadang) dan pengendara mobil menghindar dengan masuk ke dalam mall. Pas keluar dari mall, dia dihadang lagi dan menghindar lagi," lanjut Reno.

Atau hasil pemeriksaan tersebut, Reno menyebut kejadian ini tidak dilanjutkan ke ranah pidana.

"Tidak ada peristiwa pidana, jadi kita buat surat pernyataan, dan kita upayakan restorative justice," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com