Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Pahlawan Nasional dari TNI AL, RE Martadinata, hingga "Hantu Selat Malaka"

Kompas.com - 28/04/2022, 17:07 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut mempunyai kontribusi besar dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia.

Tak sedikit prajurit dan perwira TN AL yang mengorbankan nyawa mereka demi mempertahankan kedaulatan negara. 

Dari para pejuang itu, ada lima prajurit TNI AL yang dijadikan pahlawan nasional. Mereka adalah Laksamana Anumerta Raden Eddy Martadinata, Laksamana Muda Yos Soedarso, Sersan Usman, Kopral Harun, hingga Laksamana Muda John Lie.

1. Laksamana Anumerta Raden Eddy Martadinata

Martadinata merupakan pahlawan nasional Indonesia asal Bandung, Jawa Barat. Martadinata adalah seorang laksamana dan diplomat Angkatan Laut. 

Baca juga: TNI AL Tangkap Kapal Muatan Nikel Ilegal di Teluk Lasolo Sultra

Ia berjasa besar dalam membentuk dan memimpin Barisan Keamanan Rakyat (BKR) Laut Jawa Barat.

Martadinata kemudian ditunjuk sebagai pimpinan BKR-Laut Banten.
Ia bertugas untuk membendung merembesnya tentara Serikat ke Jawa Barat lewat laut.

Selanjutnya, BKR berganti nama menjadi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Ketika terjadi kericuhan di dalam ALRI, karena adanya dua pimpinan, yaitu antara Markas Besar Umum (MBU) di Yogya dan MBU di Malang, Martadina mengajak untuk diadakan musyawarah.

Baca juga: Kenapa RA Kartini Menjadi Pahlawan Nasional?

Martadinta mengatakan, perjuangan adalah untuk membela kepentingan negara dan bangsa, sehingga jauhkan sifat ambisi pribadi.

Pada 6 Oktober 1966, diadakan perjalanan menggunakan helikopter Alloutte II milik ALRI yang dikemudikan oleh Letnan Laut Charles Willy Kairupan.

Ternyata, dalam perjalanan, helikopter tersebut menabrak bukit di Riung Gunung. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang, salah satunya Martadiata.

Jenazah Martadinata disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

2. Laksamana Muda Yos Soedarso

Laksamana Muda Yos Sudarso adalah perwira angkatan laut yang tewas dalam pertempuran Laut Arafura. 

Saat kematiannya, Yos tengah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia.

Baca juga: Dokter Soeharto, Dokter Pribadi Soekarno-Hatta, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Yos rela mengorbankan dirinya dalam Operasi Laut Aru untuk bisa menyelamatkan dua kapal Republik Indonesia yang lainnya.

Operasi di Laut Aru ini merupakan misi untuk membebaskan Papua Barat dari Belanda setelah Presiden Soekarno menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961.

Dalam pertempuran ini, terdapat tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com