Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ancaman di Bidang Ekonomi di Indonesia

Kompas.com - 06/04/2022, 00:30 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Berbagai persoalan selalu bermunculan dan dapat mengancam suatu negara, termasuk Indonesia. Salah satu ancaman yang kerap muncul dan harus diwaspadai adalah ancaman di bidang ekonomi.

Ancaman di bidang ekonomi di Indonesia berkaitan erat dengan globalisasi perekonomian. Adanya globalisasi ini menyebabkan penghapusan terhadap batasan dan hambatan terkait arus modal, barang dan jasa.

Di satu sisi, globalisasi membuka peluang bagi produk dalam negeri untuk bersaing di pasar global. Namun, sebaliknya, produk global juga dapat masuk ke dalam negeri dan menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia.

Ancaman-ancaman ini harus segera diatasi jika tidak ingin berdampak luas dan menghambat pertumbuhan Indonesia. Berikut beberapa kasus ancaman di bidang ekonomi di Indonesia.

Baca juga: Upaya Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional di Berbagai Bidang

Banjir barang impor

Kedatangan barang-barang impor akan menyebabkan semakin terdesaknya produk lokal, terutama tradisional. Akibatnya, barang-barang produksi lokal kalah bersaing.

Tak hanya itu, impor berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap produk luar. Akibatnya, produk dalam negeri tidak lagi diminati.

Contohnya, produk pakaian impor dan hasil pertanian yang semakin membanjiri pasar Indonesia dan dijual dengan harga murah. Banyak produk lokal yang akhirnya tidak laku karena dianggap lebih mahal.

Perekonomian yang dikuasai asing

Semakin mudahnya asing menamkan modal di Indonesia membuat perekonomian di negara ini juga dapat dengan mudah dikuasai.

Banyaknya proyek pembangunan nasional yang modalnya berasal dari asing menjadi ancaman bagi Indonesia. Tak hanya itu, banyak juga perusahaan dalam negeri yang sahamnya sebagian besar dimiliki asing.

Ini akan membuat Indonesia dijajah secara ekonomi oleh negara atau investor asing.

Baca juga: Kejagung Temukan Barang Impor yang Dicap sebagai Produk Dalam Negeri

Kesenjangan sosial

Persaingan bebas ekonomi akan mengakibatkan ada pihak yang kalah dan menang. Pelaku ekonomi yang menang akan menguasai pasar, sementara yang kalah tidak kebagian apa pun.

Perusahaan bermodal besar dapat dengan mudah memonopoli pasar, sedangkan pengusaha kecil dan menengah hanya menjadi penonton.

Akibatnya, timbul kesenjangan sosial yang tajam di masyarakat. Perusahaan besar semakin besar dan usaha kecil semakin kecil bahkan bisa bangkrut.

Pengangguran dan kemiskinan yang sulit dikendalikan

Pengangguran dan kemiskinan menjadi persoalan ekonomi yang tak kunjung usai. Terlebih dengan semakin derasnya arus globalisasi.

Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang. Penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan. Angka pengangguran dan kemiskinan pun semakin susah dikendalikan.

Baca juga: Survei Indopol: Pemberantasan Korupsi, Pengangguran, dan Kemiskinan Jadi Rapor Merah Jokowi-Maruf

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com