Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jokowi Pilih Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN: Ahli Infrastruktur, Pernah Jadi Wamen

Kompas.com - 10/03/2022, 15:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kamis (10/3/2022).

Bambang dipilih Jokowi lantaran keahliannya di bidang transportasi perkotaan dan infrastruktur. Dia juga pernah menjabat sebagai wakil menteri.

"Kalau lihat dari pengalamannya, Pak Bambang kan cukup komprehensif ya. Dia punya keahlian di bidang transportasi perkotaan sama infrastruktur, juga punya pengalaman di pemerintahan (sebagai) wakil menteri," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong saat dihubungi, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Sah, Jokowi Lantik Bambang Susantono-Dhony Rahajoe Sebagai Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN 2022-2027

Tak hanya itu, lanjut Wandy, Bambang juga pernah berkecimpung di Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).

Oleh karenanya, bagi Jokowi, Bambang merupakan paket komplit, punya cukup pengalaman sekaligus jaringan yang kuat.

"Saya kira memang sulit mencari orang seperti ini," ujar Wandy.

Jokowi sendiri sebelumnya pernah mengungkap bahwa dirinya ingin Kepala Otorita IKN merupakan sosok yang pernah memimpin daerah.

Menurut Wandy, yang dimaksudkan presiden adalah kepemimpinan calon dalam pemerintahan.

Oleh karenanya, meski belum pernah menjadi kepala daerah, setidaknya kepemimpinan Bambang dibuktikan ketika dia menjabat sebagai wakil menteri.

"Jangan lupa ini ada aspek pembangunan fisiknya juga. Kalau Pak Bambang kan punya pengalaman di kementerian atau pemerintahan," kata Wandy.

Baca juga: Bambang Susantono Akan Dilantik Jokowi Jadi Kepala Otorita IKN, Apa Tugas dan Wewenangnya?

Sementara, lanjut Wandy, dipilihnya Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN karena pengalamannya memimpin pembangunan kota Bumi Serpong Damai (BSD) di Tangerang Selatan. Dia menyebutkan, BSD menjadi kota satelit di Indonesia yang sukses.

Dengan pengalaman tersebut, Jokowi yakin Bambang dan Dhony mampu memimpin Otorita IKN.

"Kan belum pernah ada juga orang yang memimpin kota futuristik seperti itu. Jadi kalau kita berangkat dari pengalaman, kedua orang ini kombinasinya menurut saya cukup baik," kata Wandy.

Adapun Bambang dikenal sebagai pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi. Ia juga mempunyai berbagai pengalaman dan keahlian di bidang tersebut.

Di bidang organisasi, Bambang pernah menjadi Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) periode 2004 sampai 2010. Pada saat yang sama, ia juga berkecimpung di Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).

Baca juga: Jalan Panjang Jokowi Pilih Kepala Otorita IKN: Sempat Singgung Ahok, Berakhir di Bambang Susantono

Bambang pernah berada di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selama 2010-2014, ia didapuk sebagai Wakil Menteri Perhubungan. Ia bertugas mendampingi Menhub kala itu, Evert Ernest Mangindaan.

Kemudian, selama 1-20 Oktober 2014, Bambang dipercaya sebagai Pelaksana tugas (Plt) Menteri Perhubungan. Ia menggantikan Evert Ernest yang kala itu mengundurkan diri karena terpilih sebagai anggota DPR RI 2014-2019.

Setelah 20 hari menjabat, Bambang lantas digantikan oleh Ignasius Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com