Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Anggota KPU Sarankan Pertemuan Skala Nasional Dikurangi untuk Siasati Anggaran yang Terbatas

Kompas.com - 14/02/2022, 16:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2022-2027, Dahlia, menyarankan agar pertemuan skala nasional yang digelar KPU dikurangi jumlahnya. Hal itu perlu dilakukan mengingat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 untuk KPU terbatas karena masih adanya pandemi Covid-19.

"Saya kira KPU harus mengurangi jumlah pertemuan-pertemuan skala nasional. Karena pertemuan itu besar sekali biayanya," kata Dahlia saat fit and proper test calon anggota KPU di Komisi II DPR, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Calon Anggota KPU Hasyim Asyari: Ketidakpastian Hukum Masalah yang Sering Muncul dalam Pemilu

Dahlia mengutarakan, biaya yang dikeluarkan untuk pertemuan skala nasional itu sangat besar. Satu orang yang mengikuti pertemuan, misalnya dapat menghabiskan Rp 5 juta sekali perjalanan.

"Katakanlah ada 500 kali 5 orang anggota KPU Kabupaten/Kota. Kalau dalam satu perjalanan mereka menghabiskan satu orang Rp 5 juta. Berapa miliar sebenarnya yang bisa diefisiensikan?" ujar dia.

Karena itu, ia menyarankan rapat kerja yang berskala nasional cukup mengundang KPU setingkat provinsi. KPU Kabupaten/Kota akan lakukan bimbingan teknis (bimtek) yang diselenggarakan di KPU provinsi masing-masing.

"Jadi tidak perlu lagi ada bimtek-bimtek skala nasional yang mengundang KPU sampai tingkat kabupaten kota ke Jakarta, misalnya," kata dia.

Jika hal tersebut diterapkan, anggaran yang ada bisa diperuntukkan bagi kenaikan honor para petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS).

Dahlia menilai kerja para KPPS sangat berat dan butuh honor yang lebih besar.

"Daripada biaya besar itu kemudian habis untuk rakor, lebih baik dimaksimalkan untuk petugas KPPS. Karena beban kerja mereka sangat besar," ujar dia.

Dahlia mengemukakan hal itu untuk menjawab pertanyaan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN Guspardi Gaus. Guspardi bertanya bagaimana cara calon anggota KPU, jika terpilih kelak, untuk melakukan optimalisasi penyelenggaraan pemilu yang lebih baik dengan anggaran terbatas karena pandemi.

"KPU mengajukan anggaran Rp 13 triliun, tapi yang diakomodir Menkeu enggak sampai 20 persen. Yang ingin saya sampaikan adalah keterbatasan dalam penyelenggaraan pemilu dan pilkada terhadap masalah finansial yang sangat-sangat terbatas. Bagaimana, apa kita bisa dalam kondisi itu, Pemilu 2024 dengan keserentakan dan permasalahannya?" tanya Guspardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com