JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai berpotensi mendulang dukungan besar bila mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan Populi Center pada 1-9 Desember 2021 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi.
Peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah menjelaskan, dari hasil survei tersebut, Ganjar mendapatkan persentase dukungan masyarakat paling tinggi, yakni sebesar 58,3 persen. Pada posisi berikutnya, ada Anies Baswedan dengan persentase sebesar 47,3 persen.
"Tentu, walau Ganjar Pranowo itu muncul sebagai figur yang mendapat dukungan paling kuat, ini hanya potensi dukungan. Bukan elektabilitas. Karena ini masih bisa berkembang untuk ke depan," jelas Nurul dalam paparan hasil survei yang dilakukan secara daring, Senin (20/12/2021).
Tokoh dengan potensi dukungan terbesar ketiga yakni Prabowo Subianto dengan persentase 46,6 persen, di posisi keempat adalah Erick Thohir dengan persentase 27,5 persen, dan Puan Maharani dengan persentase 17,5 persen.
Baca juga: Survei KedaiKOPI: Elektabilitas Anies Tertinggi Dibandingkan Ganjar dan Ridwan Kamil
Untuk diketahui, pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan jawaban terkait potensi dukungan sebagai Capres 2024 yakni 'Apakah Anda akan memilih tokoh berikut maju sebagai capres di tahun 2024?' dengan opsi jawaban 'Ya' dan 'Tidak'.
Lima tokoh itu disebutkan secara terpisah, sehingga ada kemungkinan responden memilih lebih dari satu nama.
"Karena tidak diharuskan memilih mana yang paling," jelas Nurul.
Adapun hanya lima nama yang digunakan pada survei tersebut, dengan pertimbangan, tiga nama teratas, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto adalah nama yang dianggap populer.
Kemudian, Erick Thohir adalah nama yang akhir-akhir ini kerap muncul di media massa sebabagi tokoh yang bakal diusung sebagai Capres 2024, sementara Puan adalah elit partai yang diperkirakan bakal diusung untuk Capres 2024 mendatang.
Dari kepala daerah jadi presiden
Menanggapi hasil survei tersebut, akademisi Universitas Islam Internasional Indonesia Phillips J Vermonte menyatakan, nama Ganjar dan Anies memang kerap muncul sebagai capres potensial di berbagai hasil survei.
Ia pun menyimpulkan bahwa tradisi kepala daerah menjadi Presiden yang sebelumnya dipelopori oleh Presiden Jokowi mulai terbentuk.
"Biasanya, di ranking 1 atau 2 (pada hasil survei setiap lembaga) ada nama Ganjar dan Anies, artinya tradisi yang dibentuk Jokowi sebagai kepala daerah yang terpilih menjadi Presiden sangat mungkin dilangsungkan, sumber kepemimpinan berasal dari pemerintah daerah," ujar Phillips.
Munculnya nama kepala daerah pada bursa capres 2024 ini dianggap sebagai kabar baik karena masalah yang dihadapi akhir-akhir ini sangat dekat dengan permasalahan yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah.