Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 7,4 Landa NTT, Polri Terapkan Rencana Kontinjensi Bencana

Kompas.com - 14/12/2021, 12:57 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021) siang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, Polri sudah memiliki rencana kontijensi dalam menghadapi bencana.

"Jadi ketika ada bencana segera diberlakukan rencana kontinjensi kedua," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Ia menjelaskan, pada awal tahun Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia telah membuat 3 rencana kontinjensi.

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Dicabut, BMKG Minta Warga Tetap Waspadai Gempa Susulan

Ketiga rencana itu yakni operasi Aman Nusa I untuk mengahadapi konflik sosial. Aman Nusa II untuk bencana. Aman Nusa III untuk mengahadapi terorisme.

Rencana ini, lanjut dia, berlaku selama satu tahun sejak awal Januari sampai Desember.

Rencana kontinjensi melalui operasi Aman Nusa II juga secara otomatis diberlakukan dalam menghadapi bencana gempa yang baru terjadi di NTT.

"Itu juga sudah ada anggotanya, jumlahnya berapa, peralatan segala macam. Ketika berlaku, langsung bergerak," ucap dia.

Setelah rencana operasi Aman Nusa II berlaku, akan langsung dilakukan pemetaan daerah terdampak bencana.

Baca juga: Ada 5 Gempa Bumi Susulan di NTT Setelah Gempa Magnitudo 7,4

Ia menambahkan, Mabes Polri juga memonitor setiap proses operasi dan penanganan bencana yang dilakukan.

"Dari situ kelihatan maka digeser kebutuhan personel maupun kebutuhan lain. Daerah ini juga terdampak," ujarnya.

Apabila dalam proses penanganan bencana masih memerlukan bantuan tambahan, menurut dia, Polri akan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan.

"Nanti sambil Mabes Polri juga melihat apabila keperlukan dukungan sumber daya lain kita menyiapkan tenaga untuk membackup itu semua," tuturnya.

Diketahui, baru saja BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul gempa bumi magnitudo 7,4 di barat laut Larantuka, NTT, Selasa (14/12/2021).

Dikutip dari situs BMKG, gempa terjadi pada 10.20 WIB. Lokasi gempa berada 113 km barat laut Larantuka, NTT tepatnya di 7.59 lintang selatan dan 122.24 bujur timur.

Baca juga: Diguncang Gempa M 7,4, Warga yang Sedang Vaksin di Manggarai Timur Lari ke Ruang Terbuka

Gempa tersebut memicu munculnya peringatan dini tsunami di beberapa daerah, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.

Kepala Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana membenarkan adanya gempa berpotensi tsunami tersebut.

"Ya (ada gempa berpotensi tsunami)," kata Taufan saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com