Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Puan Sebut Gerakan Non-Blok Punya Potensi Besar untuk Tuntaskan Isu Global

Kompas.com - 29/11/2021, 15:53 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani mengatakan, Gerakan Non-Blok (GNB) memiliki potensi kekuatan dalam upaya menuntaskan berbagai isu global.

Pasalnya, kata dia, jumlah negara yang tergabung dalam anggota GNB cukup besar. Hal ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyelesaikan peristiwa atau wacana yang menyita perhatian masyarakat global.

“Namun, kekuatan potensial itu harus diterjemahkan menjadi pengaruh positif agar dapat memberikan kontribusi nyata. Hal ini menuntut kami semua untuk solid dan bekerja sama dalam kesatuan,” ucap Puan seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/11/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat berbicara dalam inagurasi pembentukan Parliamentary Network of Non-Aligned Movement (NAM) atau GNB yang digelar di Hotel Riu Plaza Espana, Madrid, Spanyol, Minggu (28/11/2021).

Baca juga: Menlu Retno Ingatkan Semua Negara GNB Masih Berutang Kemerdekaan Palestina

Untuk diketahui, pertemuan tersebut dikoordinasikan oleh negara Azerbaijan yang kini merupakan Ketua GNB.

Forum network parlemen GNB sendiri baru dibentuk setelah GNB berusia 61 tahun. Adapun tujuannya agar GNB menjadi lebih inklusif sehingga kerja sama yang terjalin dapat langsung dirasakan rakyat yang diwakili parlemen.

“Semangat dan nilai Gerakan Non-Blok seperti kesetaraan sebagaimana yang diabadikan dalam Konferensi Bandung sejak 1955. Meski lebih dari 60 tahun yang lalu tetapi masih relevan dalam konteks dinamika global saat ini,” kata Puan.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu kemudian menyinggung soal presiden pertama Indonesia, Soekarno sebagai pemrakarsa Gerakan Non-Blok.

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Latar Belakang, Pelopor, Tujuan, dan Prinsip

Presiden Soekarno, sebut Puan, sekaligus kakeknya bersama dengan para founding fathers melahirkan Gerakan Non-Blok sebagai perjuangan untuk melawan ketidakadilan dan ketimpangan.

"Agar dapat melawan ketidakadilan dan ketimpangan, maka diperlukan upaya bersama,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan itu, sejumlah delegasi, termasuk Presiden Inter Parliamentary Union (IPU) dan pimpinan parlemen Azerbaijan memberikan pujian untuk Puan dan Soekarno atas peran masing-masing keduanya.

Parlemen sebagai perpanjangan rakyat

Pada kesempatan tersebut, Puan mengatakan, parlemen berperan besar sebagai perpanjangan rakyat.

Menurutnya, parlemen dapat membawa kerja sama agar GNB dekat dengan masyarakat dan membawa komitmen internasional ke tingkat lokal.

“Melalui kerja sama itu, parlemen dapat mendorong pemerintah masing-masing untuk mempromosikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19,” ucap Puan.

Tak hanya itu, lanjut dia, semangat Konferensi Bandung juga di anggap masih relevan untuk mengatasi berbagai tantangan global termasuk dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Baca juga: SDGs Desa Diyakini Punya Peran Besar Atasi Pandemi Covid-19 di ASEAN

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com