Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Suspek Covid-19 Turun Tajam, Ini Penjelasan Kemenkes

Kompas.com - 22/10/2021, 07:32 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data suspek terkait Covid-19 menurun tajam dari sepekan sebelumnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, dalam seminggu terakhir rata-rata jumlah suspek Covid-19 sebanyak 400.000. Pada Senin (18/10/2021), ada 457.320 suspek terkait Covid-19.

Namun, angka tersebut turun pada Selasa (19/10/2021) tercatat ada 6.074 suspek. Kemudian, Rabu (20/10/2021) tercatat ada 6.706 suspek dan Kamis (21/10/2021) tercatat 4.336 suspek.

Baca juga: UPDATE 21 Oktober: Ada 4.336 Kasus Suspek Covid-19

Menangani hal tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penurunan data suspek tersebut terjadi akibat perbaikan data di setiap provinsi dan dilakukan verifikasi terhadap data tersebut.

"Perbaikan data, karena kemarin diambil dari lapangan manual di provinsi dan kemudian setelah diverifikasi data yang sudah clear suspek itu yang dimasukkan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Nadia mengatakan, setelah dilakukan perbaikan, data suspek sudah kembali stabil.

"(Data suspek hasil perbaikan) data hari Selasa," ujar dia.

Tentang suspek

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca juga: Satgas: Kasus Positif Covid-19 Turun Selama 13 Pekan Berturut-turut

Seseorang disebut suspek Covid-19 jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.

Istilah suspek juga merujuk pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.

Bisa juga, orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com