Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Bahas Muktamar hingga Covid-19

Kompas.com - 06/10/2021, 13:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu dibahas mengenai berbagai hal, mulai dari rencana penyelenggaraan Muktamar NU hingga pandemi Covid-19.

"Yang kita bicarakan pertama melaporkan hasil Munas Konbes (Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar) NU tanggal 25-26 kemarin di Hotel Syahid bahwa kita NU akan melaksanakan Muktamar pada bulan Desember tahun 2021 tanggal 23-25," kata Said usai pertemuan.

Baca juga: PGRI, LP Ma’arif PBNU, hingga Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Tolak Aturan Pengelolaan BOS Reguler

Said mengatakan, Jokowi belum bisa memastikan kehadirannya dalam Muktamar NU kelak.

Hal itu mengingat masih berlangsungnya pandemi Covid-19. Apalagi, Muktamar NU rencananya digelar di Lampung.

Dengan situasi tersebut, NU mempertimbangkan untuk menyelenggarakan muktamar secara hybrid, memadukan metode daring dan luring.

"Itu pun dengan syarat memperhatikan prokes dan izin dari Satgas nasional dan Satgas lokal," ujar Said.

Meski membahas perihal Muktamar NU bersama Presiden, kata Said, dirinya tak menyinggung ihwal kandidat calon Ketua Umum PBNU yang baru.

PBNU membuka kesempatan para kader untuk berkontestasi. Kesempatan terbuka bagi siapa pun kader yang hendak mencalonkan diri.

Baca juga: Ketum PBNU Kritik Penanganan Pandemi yang Tak Libatkan Masyarakat

Meski begitu, Said mengaku banyak mendapat dukungan dari para kiai untuk kembali maju sebagai Ketua Umum PBNU. Terkait hal itu, Said mengaku siap jika diminta.

"Saya belum bicara masalah pencalonan, dengan Presiden hanya masalah penyelenggaraan muktamar sukses, berhasil, mohon dukungan. Bukan dukungan calon bukan, dukungan muktamar agar lancar, aman, dan nyaman," katanya.

Selain terkait muktamar, Said juga memberikan apresiasi pada Jokowi atas suksesnya vaksinasi Covid-19. Keberhasilan vaksinasi, kata dia, dibuktikan dari tingginya peringkat capaian vaksinasi Indonesia di dunia dan terkendalinya situasi pandemi saat ini.

"Khususnya vaksinasi di kalangan pesantren, para kiai luar biasa, di luar dugaan saya bahwa vaksinasi masif masuk ke pesantren dan para kiai," kata Said.

Said juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dalam menanggulangi terorisme, radikalisme, hingga pembubaran HTI dan FPI.

Baca juga: Terima Masukan dari Banyak Kiai, Ketua GP Ansor Dukung PBNU Gelar Muktamar pada Tahun 2021

Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu juga menyambut baik masifnya pembangunan infrastruktur di pemerintahan Jokowi.

Isu lain yang dibahas yakni suksesnya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, hingga dukungan Indonesia terhadap Palestina terkait konflik dengan Israel.

"Dan hal-hal yang sifatnya secara umum saja keadaan bangsa secara keseluruhanya. Satu jam ini berjalan sangat positif," kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com