Salin Artikel

Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Bahas Muktamar hingga Covid-19

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu dibahas mengenai berbagai hal, mulai dari rencana penyelenggaraan Muktamar NU hingga pandemi Covid-19.

"Yang kita bicarakan pertama melaporkan hasil Munas Konbes (Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar) NU tanggal 25-26 kemarin di Hotel Syahid bahwa kita NU akan melaksanakan Muktamar pada bulan Desember tahun 2021 tanggal 23-25," kata Said usai pertemuan.

Said mengatakan, Jokowi belum bisa memastikan kehadirannya dalam Muktamar NU kelak.

Hal itu mengingat masih berlangsungnya pandemi Covid-19. Apalagi, Muktamar NU rencananya digelar di Lampung.

Dengan situasi tersebut, NU mempertimbangkan untuk menyelenggarakan muktamar secara hybrid, memadukan metode daring dan luring.

"Itu pun dengan syarat memperhatikan prokes dan izin dari Satgas nasional dan Satgas lokal," ujar Said.

Meski membahas perihal Muktamar NU bersama Presiden, kata Said, dirinya tak menyinggung ihwal kandidat calon Ketua Umum PBNU yang baru.

PBNU membuka kesempatan para kader untuk berkontestasi. Kesempatan terbuka bagi siapa pun kader yang hendak mencalonkan diri.

Meski begitu, Said mengaku banyak mendapat dukungan dari para kiai untuk kembali maju sebagai Ketua Umum PBNU. Terkait hal itu, Said mengaku siap jika diminta.

"Saya belum bicara masalah pencalonan, dengan Presiden hanya masalah penyelenggaraan muktamar sukses, berhasil, mohon dukungan. Bukan dukungan calon bukan, dukungan muktamar agar lancar, aman, dan nyaman," katanya.

Selain terkait muktamar, Said juga memberikan apresiasi pada Jokowi atas suksesnya vaksinasi Covid-19. Keberhasilan vaksinasi, kata dia, dibuktikan dari tingginya peringkat capaian vaksinasi Indonesia di dunia dan terkendalinya situasi pandemi saat ini.

"Khususnya vaksinasi di kalangan pesantren, para kiai luar biasa, di luar dugaan saya bahwa vaksinasi masif masuk ke pesantren dan para kiai," kata Said.

Said juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dalam menanggulangi terorisme, radikalisme, hingga pembubaran HTI dan FPI.

Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu juga menyambut baik masifnya pembangunan infrastruktur di pemerintahan Jokowi.

Isu lain yang dibahas yakni suksesnya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, hingga dukungan Indonesia terhadap Palestina terkait konflik dengan Israel.

"Dan hal-hal yang sifatnya secara umum saja keadaan bangsa secara keseluruhanya. Satu jam ini berjalan sangat positif," kata Said.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/06/13023941/bertemu-jokowi-di-istana-ketum-pbnu-bahas-muktamar-hingga-covid-19

Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke