JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengenang sosok mendiang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sabam Sirait sebagai pejuang demokrasi.
"Seorang pendekar demokrasi, seorang pejuang yang tidak pernah hentinya untuk menegakkan, mempertahankan derajat NKRI ini," ujar Luhut, saat menghadiri pemakaman Sabam Sirait di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (3/10/9/2021).
Baca juga: Jokowi Melayat ke Rumah Duka Sabam Sirait
Selain itu, Luhut menyebut Sabam merupakan seorang patriot yang mengabdikan diri untuk demokrasi.
Menurut Luhut, perjuangan yang dilakukan Sabam kepada negara menjadikan politisi senior itu sebagai warga yang patut dihormati.
"Beliau banyak meninggalkan legacy yang sangat hebat, yang saya pikir itu terlihat dari kehadiran kita semua pada sore hari ini," kata Luhut.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga berharap agar keluarga yang ditinggalkan bisa meneruskan perjuangan Sabam.
"Buat kita, anak-abak yang muda, contohlah, saya pikir kesetiaan, loyalitas dari Pak Sabam kepada negara ini," imbuh dia.
Baca juga: Mengenang Sabam Sirait dan Komitmennya Meneguhkan Nasionalisme
Sabam Sirait meninggal dunia di RS Karawaci, Tangerang, Banten, pada Rabu (29/9/2021), sekitar pukul 22.37 WIB. Ia tutup usia karena penyakit paru-paru kronis.
Politisi senior yang sebelumnya berkiprah di PDI-P tersebut meninggal pada usia 85 tahun. Sabam Sirait lahir di Pulau Simardan, 13 Oktober 1936.
Ia mengawali karier politiknya dari Partai Kristen Indonesia (Parkindo), kemudian menjadi Sekretaris Jenderal Parkindo periode 1967-1973.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.