Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Mengkritisi Angka 3.830 Orang Positif Covid Berkeliaran di Jalan-jalan

Kompas.com - 21/09/2021, 10:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ADA data mengejutkan yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin: sebanyak 3.830 orang yang dinyatakan positif Covid-19 berkeliaran di jalan-jalan.

Beruntungnya, melalui aplikasi PeduliLindungi semuanya tak bisa masuk ke tempat umum seperti bandara dan pusat perbelanjaan.

Seberapa besar pergerakan mereka? Benarkah orang positif Covid-19 yang berkeliaran di jalan jumlahnya sebanyak itu? Atau, jangan-jangan jumlahnya lebih banyak atau lebih sedikit.

Inilah pentingnya kerja-kerja jurnalistik yaitu melakukan verifikasi. Tidak menelan mentah-mentah informasi yang diberikan. Jika data di atas benar, konsekuensinya tidak main-main.

Jika nilai reproduksi harian Covid-19 adalah rata - rata 1, artinya 1 orang positif Covid akan menularkan sekitar 1 orang lainnya. Maka, jika ada 3.830 orang, artinya penularan harian adalah sebesar angka tersebut.

Baca juga: PeduliLindungi Deteksi 3.830 Orang Positif Covid-19 Pergi ke Mal, Bandara, hingga Restoran

Itu dalam kondisi normal,. Jika dalam kondisi berkeliling maka bisa jadi angka reproduksi akan meningkat satu waktu jika tak ada intervensi negara soal ini.

Mengkritisi angka 3.830

Akuratkah angka 3.830 itu? Saya mengurainya secara lengkap dalam di program AIMAN yang tayang di KompasTV setiap Senin pukul 20.00 WIB.

Saya mendatangi dua pejabat yang paling bertanggung jawab atas aplikasi PeduliLindungi: Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan dan Kepala Kantor Transformasi Digital Kemenkes, Setiaji.

Saya bertanya kepada Samuel yang akrab dipanggil Sammy, benarkah angka 3.830? Ia memastikan angka itu tidak salah. Data ini valid karena berbasis aplikasi yang bebas intervensi.

"Itulah yang terekam dari data PeduliLindungi. Orang - orang yang masih terdata positif Covid-19 melakukan check-in di tempat umum, semisal di Bandara ataupun mal" ungkap Sammy.

Persoalannya adalah bagaimana jika ada penyintas yang hasil tes terakhirnya positif tapi tidak kembali melakukan tes setelah 15 hari. Apakah mereka termasuk dalam 3.830 orang itu?

Awalnya, mereka yang positif harus kembali melakukan tes untuk memastikan mereka terbebas dari Covid. Namun, belakangan tes ulang tidak perlu dilakukan.

Menurut standar terbaru WHO dan Kementerian Kesehatan, mereka yang bergejala ringan cukup isolasi mandiri 10 hari ditambah 3 hari tanpa gejala. Setelah 13 hari itu dipastikan sembuh.

Oleh karena itu, 3.830 orang yang tercatat positif Covid-19 belum tentu semuanya berstatus kasus aktif Covid-19. Bisa jadi ada banyak dari mereka yang sudah sembuh, tapi belum ter-update dalam sistem PeduliLindungi.

Persoalan berikutnya, tidak semua tempat umum menerapkan pengamanan yang ketat.
Saya sendiri mencoba ke sebuah pusat perbelanjaan di wilayah aglomerasi Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com