Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Raja Carl XVI Gustaf, Indonesia Sampaikan Apresiasi Bantuan Swedia di Bidang Kesehatan

Kompas.com - 30/08/2021, 15:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengapresiasi bantuan Swedia di bidang kesehatan, terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia Kamapradipta Isnomo saat melakukan courtesy call dengan Raja Swedia Carl XVI Gustaf di Istana Kerajaan, Stockholm, Kamis (26/8/2021).

"Kami apresiasi atas bantuan vaksin Swedia kepada Indonesia melalui COVAX Facility," ujar Kamapradipta, dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Senin (30/8/2021).

Saat ini, kata dia, Swedia telah menyumbang 3 juta dosis vaksin AstraZeneca kepada COVAX Facility.

Baca juga: RI Terima 3,4 Juta Vaksin AstraZeneca Gratis lewat Jalur Covax

Indonesia menerima bantuan vaksin dari COVAX Facility yang 3 persen di antaranya merupakan vaksin dari kontribusi Swedia.

Dalam pertemuan, Dubes Kamapradipta juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Swedia memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan kerja sama kesehatan.

"Fokus utama kami di bidang penanganan pandemi Covid-19 dan manajemen kesehatan masyarakat," ujar dia.

Dalam waktu dekat, kerja sama kesehatan tersebut juga akan diimplementasikan melalui penyelenggaraan pertama Annual Health Forum Indonesia-Swedia.

Rencananya, acara tersebut akan digelar pada Oktober 2021.

"Ini menjadi momentum untuk babak baru kerja sama kesehatan kedua negara," ujar dia.

Baca juga: Sudan Selatan Kembalikan 72.000 Dosis Vaksin Covid-19 ke Covax

Selain tentang kesehatan, dalam pertemuan tersebut juga dibahas beberapa kerja sama di bidang lainnya seperti pertahanan dan perdagangan.

Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Swedia sendiri telah berlangsung selama 70 tahun.

Swedia juga merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di wilayah Nordik.

Intensitas perdagangan bilateral tersebut akan ditingkatkan melalui perluasan area kerja sama.

Sebelumnya, Raja Carl XVI Gustaf telah dua kali berkunjung ke Indonesia yaitu saat kunjungan kehormatan pada 2012 dan kunjungan kenegaraan pada 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com