Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 4 Juta Kasus Covid-19 dan Pertanyaan soal Vaksinasi yang Tak Merata

Kompas.com - 26/08/2021, 06:16 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com – Wabah Covid-19 masih terus melanda Tanah Air. Berdasarkan data pemerintah, Rabu (25/8/2021) terjadi penambahan 18.671 kasus positif Covid-19.

Saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.026.837 kasus terhitung sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.

Namun kasus kesembuhan juga terus mengalami peningkatan. Dalam 24 jam terakhir terdapat 33.703 kasus kesembuhan.

Maka hingga kini secara kumulatif tercatat 3.639.867 kasus kesembuhan di Indonesia. Namun angka kematian masih berada diatas 1.000 kasus setiap hari.

Pada periode 18-19 Agustus 2021 ada 1.041 pasien Covid-19 tutup usia.

Dengan penambahan itu, total kasus kematian akibat infeksi Covid-19 mencapai 129.293.

Sementara dalam data yang sama disebutkan, sebanyak 249.265 spesimen dari 146.788 orang diperiksa dalam satu hari.

Baca juga: TNI AD Menyayangkan Kericuhan antara Tentara dan Warga Saat Tes Covid-19 di Buleleng

Secara keseluruhan pemerintah sudah memeriksa 31.119.684 spesimen sampai saat ini. Vaksinasi capai 15,89 persen*

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut terdapat 33.094.505 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua.

Angka tersebut setara dengan presentase 15,89 persen dari target pemerintah.

Vaksinasi tak rata

Sementara itu, dari Gedung DPR, Jakarta, anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan soal distribusi vaksin Covid-19 yang tidak merata.

Pertanyaan tersebut ditujukan kepada Menteri Kesehata Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).

 

Ia mempersoalkan kriteria yang digunakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mendistribusikan vaksin.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu memaparkan data cakupan vaksinasi di DKI Jakarta yang telah mencapai 120 persen.

Baca juga: Menkes Apresiasi Keterlibatan TNI-Polri dalam Vaksinasi Covid-19

Sementara, di sejumlah daerah lain belum mencapai 20 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com