JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, sifat radikal terorisme tidak akan bisa berhenti menyerang wilayah Indonesia.
Boy kemudian membandingkan sifat radikal terorisme dengan pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi daring bertajuk “Podcast Toleransi edisi HUT BNPT ke-11”, Jumat (16/7/2021).
"Kalau Covid-19 Insya Allah 5 tahun kita bisa atasi Insya Allah. InsyaAllah waktu yang terlama menurut saya. Tapi virus radikal terorisme ini tidak bisa dipastikan 5 tahun lagi berhenti," kata Boy seperti dikutip dari Tribunnews, Jumat.
Baca juga: Kepala BNPT: Aktivitas Teroris di Dunia Maya Semakin Masif Selama Pandemi Covid-19
Boy menilai, cepat atau lambat pandemi Covid-19 akan dapat diatasi. Sedangkan, sifat radikal terosisme berbeda dengan Covid-19.
Boy mengatakan, sifat radikal terorisme terletak di dalam pikiran manusia.
Oleh karena itu, menurutnya, akan sangat sulit untuk bisa mengontrol sifat tersebut.
“Kenapa? Karena ini gerakan masif yang dilakukan oleh manusia,” ucap dia.
Boy menekankan sifat radikal terorisme merupakan tantangan yang tidak akan pernah berhenti di dunia.
Baca juga: BNPT Sebut Sekitar 1.500 WNI Menjadi Teroris Lintas Batas
Dia pun mengatakan, bangsa Indonesia harus terus waspada menghadapi potensi ancaman terkait terorisme.
"Tugasnya BNPT untuk menjaga jangan sampai trans-nasional ideologi itu akhirnya bisa meluluhlantakkan kita sebagai bangsa Indonesia,” kata dia.
“Tentu kita tidak mau karena kita telah menerima warisan nilai luhur yang telah berjuang lebih berat lagi dari kita merebut kemerdekaan ini dengan segala keterbatasannya mengorbankan segala jiwa dan raganya," tambah Boy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.