Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pernyataan Jokowi Jadi Jawaban Mengapa Memilih Tak Umbar Relawan, tapi Memeliharanya

Kompas.com - 14/06/2021, 11:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo kepada para relawan yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) merupakan jawaban atas teka-teki selama ini terkait relawan tersebut.

Menurut dia, rapat itu memberikan jawaban bahwa Jokowi selama ini memilih tidak mengumbar relawan, tetapi memeliharanya.

"Ini adalah jawaban dari misteri kenapa Pak Jokowi, tidak mengumbar relawan, namun memilih untuk memelihara relawan itu," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Penilaian itu bukan tanpa alasan. Hendri pun mencontohkan beberapa relawan Jokowi ada yang didapuk menjadi komisaris dalam perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tak hanya itu, ia menambahkan ada pula relawan Jokowi yang kemudian menjadi Wakil Menteri. Namun, Hendri tak menyebut nama-nama relawan yang dimaksud tersebut.

"Kan ada yang jadi komisaris, bahkan ada yang jadi wakil menteri, kan," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Targetkan 7,5 Penduduk DKI Sudah Divaksinasi Covid-19 Akhir Agustus


Menurut Hendri, ada maksud dan tujuan dari Jokowi memelihara para relawannya tersebut, salah satunya adalah ingin memperpanjang dukungan relawan kepada dirinya.

Namun, tambah Hendri, bisa juga Jokowi ingin memperpanjang dukungan relawan kepada calon presiden yang akan didukungnya.

"Mungkin saja, kenapa begitu? Pak Jokowi ingin presiden yang meneruskan atau Presiden ke-8 nanti bisa meneruskan pembangunannya," nilai dia.

Ia sedikit mengingat dan membandingkan sikap Jokowi dengan presiden sebelumnya, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, Presiden ke-6 RI SBY, setelah masa kepemipinannya habis, memilih bersikap netral dan tidak ingin ikut-ikut terhadap arah ke mana relawannya akan berpaling.

"Pak Jokowi nampaknya nanti akan mengarahkan ke mana relawan-relawan itu harus mendukung. Ya, tidak apa juga, boleh kan. Namanya juga demokrasi," tutur Hendri.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta relawan yang tergabung dalam Seknas Jokowi tak terburu-buru menentukan sikap terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Pengamat: Jokowi Kader Tulen PDI-P, Tak Mungkin Punya Sikap Bersebrangan

Jika waktunya sudah tepat, kata Jokowi, ia akan angkat bicara soal hal itu.

"Nanti pada saatnya, saya akan berbicara. Saya akan menyampaikan ke mana kapal besar relawan Jokowi ini kemudinya akan kita arahkan," kata Jokowi, Sabtu (12/6/2021).

Jokowi menambahkan, saat ini sudah banyak pihak yang menarik-narik relawannya untuk kepentingan Pilpres 2024.

Namun, ia tak memerinci pihak-pihak yang dimaksud menarik relawannya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com