Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkes Sebut Ketakutan Bikin Angka Vaksinasi Covid-19 Lansia Rendah

Kompas.com - 03/06/2021, 19:16 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menjelaskan dua penyebab cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah.

Salah satunya karena masih adanya ketakutan melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga senior tersebut.

"Memang ada ketakutan untuk melakukan vaksinasi kepada lansia. Sehingga yang paling penting adalah melakukan edukasi kepada masyarakat dan lansia," ujar Dante dalam sambutannya pada Hari Temu Lansia Nasional 2021 yang ditayangkan YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Vaksin Sinovac Kantongi Izin WHO, Wamenkes: Kami Harap Masyarakat Makin Percaya dan Ajak Lansia Ikuti Vaksinasi

Salah satu yang ditekankan yakni lansia menyumbangkan angka kematian terbesar dalam perawatan Covid-19.

Dante mengungkapkan, angka kematian lansia tiga kali lebih besar jika dibandingkan usia non lansia.

"Sehingga apabila lansia diimunisasi, maka mereka bisa terlindung dari inveksi Covid-19. Atau paling tidak, apabila terpapar virus corona sakit yang dialami tidak terlalu berat," jelas Dante.

"Edukasi ini kita galakkan kepada masyarakat untuk mau membawa lansia dan menghindari ketakutan-ketakutan yang mungkin dirasakan pada masa akan divaksinasi," lanjutnya.

Penyebab kedua adalah persoalan teknis. Dante menyebutkan, lansia sulit datang ke lokasi vaksinasi secara mandiri.

Mereka harus diantar keluarga. Sehingga apabila masih ada keengganan atau ketakutan dari pihak keluarga atas vaksinasi terhadap lansia, maka cakupan vaksinasi belum akan maksimal.

"Jadi faktor teknis juga menjadi dasar mengapa vaksinasi lansia masih rendah cakupannya. Kami terus melakukan berbagai upaya seperti jemput bola, mendatangi panti jompo, menggelar vaksinasi di fasilitas umum tempat lansia biasa berkumpul hingga memberikan memberikan kesempatan kepada individu bisa divaksinasi apabila bisa membawa dua lansia disuntik vaksin Covid-19," jelas Dante.

"Kami juga optimistis setelah keran vaksinasi untuk masyarakat umum dibuka, akan lebih banyak lansia bisa divaksinasi," tambahnya.

Sebelumnya, Dante mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 untuk lansia saat ini baru mencapai 16 persen.

Baca juga: Wamenkes: Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia Baru 16 Persen

Menurutnya, pemerintah akan terus mengejar cakupan ini hingga bisa melindungi lansia secara maksimal selama pandemi.

Oleh karenanya, Dante meminta dukungan semua pihak agar bisa membantu meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 bagi lansia secara nasional.

Dante menekankan, peran masyarakat, pemda, swasta, keluarga dan handai taulan sangat diperlukan dalam mensukseskan kegiatan vaksinasi lansia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com