Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Sinovac Efektif Turunkan Risiko Kematian akibat Covid-19 hingga 98 Persen

Kompas.com - 14/05/2021, 08:32 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, vaksin Sinovac efektif mengurangi risiko Covid-19 di Indonesia.

Hasil penelitian Kemenkes mengungkapkan, dosis lengkap vaksin Sinovac mampu mengurangi risiko Covid-19 hingga 94 persen.

Bahkan, hasil penelitian menyebut vaksin Sinovac bisa mencegah kematian hingga hari ke-63 sebesar 98 persen.

"Pemberian vaksinasi dosis lengkap secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah Covid-19 bergejala bahkan hingga hari ke-63 dan turunkan risiko perawatan dan kematian pada Covid-19 sampai 98 persen dibandingkan pada individu yang baru menerima dosis pertama," Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes Pandji Dhewantara, dilansir dari Kompas TV, Jumat (14/5/2021).

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Disebut Sangat Efektif di Indonesia, Bagaimana di Negara Lain?

Selain itu, vaksin Sinovac pun disebut ampuh mencegah perawatan di rumah sakit sebesar 96 persen.

Para peneliti di Kemenkes mendapatkan hasil tersebut dari penelitian terhadap 120 tenaga kesehatan di Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan, hasil penelitian mengungkapkan Biotech Ltd menunjukkan efektivitas yang lebih baik daripada hasil uji klinisnya berdasarkan studi lapangan di negara-negara penggunanya.

Indonesia menjadi salah satu obyek dari penelitian ini.

Baca juga: Pemerintah Ubah Interval Vaksinasi Covid-19 Astrazeneca maupun Sinovac, Begini Penjelasannya

Hasilnya menunjukkan, vaksin buatan perusahaan China ini dikatakan berhasil memberantas Covid-19 di antara petugas kesehatan di Tanah Air.

Indonesia melacak 25.374 petugas kesehatan di ibu kota Jakarta selama 28 hari, setelah mereka menerima dosis kedua. Para pekerja dilacak hingga akhir Februari.

"Hasilnya, penelitian menemukan vaksin tersebut melindungi 100 persen dari mereka dari kematian, dan 96 persen dari rawat inap setelah tujuh hari (inokulasi),” kata Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah wawancara pada Selasa (11/5/2021), seperti dilansir Bloomberg.

Budi juga mengatakan, 94 persen pekerja telah terlindungi dari infeksi Covid-19.

Hasil tersebut luar biasa mengingat efektivitasnya melampaui apa yang diukur dalam berbagai uji klinis.

Baca juga: Hasil Uji Vaksin Covid-19 Sinovac di Dunia Nyata, 80 Persen Efektif Cegah Kematian

Tidak jelas apakah pekerja disaring secara seragam untuk mendeteksi pembawa asimtomatik.

“Kami melihat penurunan yang sangat, sangat drastis, dalam rawat inap dan kematian di antara pekerja medis,” kata Menkes Budi.

Data tersebut juga menguatkan penelitian dari Brasil bahwa vaksin Sinovac lebih efektif daripada yang dibuktikan dalam fase pengujian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com