JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan hasil laporan survei terkait tingkat kesediaan masyarakat Indonesia dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengungkapkan, persentase keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin turun.
Menurut data yang dia dapat, sebanyak 80,8 persen masyarakat di Indonesia bersedia untuk menerima vaksin Covid-19.
"Keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari 28,6 persen menjadi 19,2 persen selama periode Januari-Maret 2021 ini. Hal ini menunjukkan bahwa program kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin ini berjalan dengan baik," kata Oscar, Kamis (13/5/2021), dikutip dari Kompas.tv.
Baca juga: 3 Vaksin Covid-19 di Indonesia, Perbedaan Vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm
Hasil survei ini menunjukkan kabar yang menggembirakan, mengingat dengan banyaknya masyarakat yang mau menerima vaksin maka semakin tinggi motivasi untuk bersama-sama memutus rantai penularan Covid-19.
Survei yang memaparkan tingkat kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dan tingkat kesediaan masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19 ini dijalankan oleh University of Maryland dengan kemitraan bersama Facebook.
Selain melibatkan responden dari Indonesia, Oscar menyebut, orang-orang dari 200 negara dan negara bagian juga turut berpartisipasi dalam survei yang dilakukan di luar platform Facebook ini.
Baca juga: Jadi Syarat Umrah, Pemerintah Indonesia Desak China Segera Sertifikasi Vaksin Sinovac ke WHO
Sementara itu, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia Ruben Hattari menuturkan survei tersebut melibatkan 178.988 responden dalam periode 10 Januari 31 Maret 2021.
Survei itu mengukur tingkat keraguan vaksin Covid-19 yang dilaporkan sendiri, alasan keraguan, sumber informasi tepercaya, dan perilaku utama seperti pemakaian masker dan jarak sosial di Tanah Air.
Adapun pengumpulan data pada survei ini mengedepankan dan menjaga privasi semua responden.
"Survei ini dilakukan dengan mengedepankan privasi koresponden dan merupakan salah satu survei yang kami lakukan untuk membantu upaya penanggulangan Covid-19," ujar Ruben.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.