Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur: 1.023 KK yang mengungsi akibat Bencana di NTT

Kompas.com - 16/04/2021, 18:56 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengatakan jumlah pengungsi di posko penampungan korban bencana dampak dari badai tropis siklon seroja di NTT tercatat 1.023 kepala keluarga atau 4.182 orang.

Jumlah pengungsi, kata dia, kian berkurang dari awal terjadinya bencana. 

"Awalnya, jumlah pengungsi yang ada di posko berjumlah 7.425 kepala keluarga atau 58.914 jiwa," kata Viktor dalam konferensi persnya yang disiarkan secara daring, Jumat (16/4/2021).

Sementara untuk pengungsi di luar posko atau di rumah-rumah keluarga berjumlah 43.425 orang.

Baca juga: KPU Akan Koordinasi dengan KPU NTT Bahas Persiapan PSU di Sabu Raijua

Dalam kesempatan itu Viktor juga mengungkap jumlah rumah rusak berat akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang sebanyak 14.892 unit, rusak sedang 12.895 dan rusak ringan 43.089.

"Keluarga yang terdampak ada 127.414 kepala keluarga," ujarnya.

Terkait kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial diseluruh NTT, kata Viktor, tercatat ada 2.927.

Masyarakat pun mengalami kerugian yang cukup signifikan akibat bencana banjir tersebut. Oleh karena itu, Viktor akan mulai melakukan komunikasi dengan kementerian terkait.

Baca juga: Warga Sumbar Kirim 1,5 Ton Rendang dan Uang Rp 750 Juta untuk Korban Banjir NTT

"Bahwa kerusakan infrastruktur jalan jembatan, dan juga bendungan serta kerusakan lahan pertanian kehilangan ternak dialami oleh masyarakat NTT dan jumlahnya sangat signifikan," ungkapnya.

"Dan tentunya nanti kami akan melaporkan secara resmi kepada kementerian lembaga terkait sehingga bisa ditangani sehingga bisa didesain perbaikan atau pembangunan di tahun anggaran 2021/2022 dan seterusnya," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di NTT dilanda banjir bandang pada Minggu (4/4/2021). Total korban akibat bencana ini hingga Jumat (16/4/2021) tercatat ada 181 orang meninggal dunia, warga hilang sebanyak 47 orang, luka-luka 225 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com