JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi melaporkan, hingga Selasa (13/4/2021) malam, sebanyak 178 orang meninggal akibat bencana banjir bandang dan siklon tropis seroja di daerahnya.
Sementara itu, Josef menyebut sebanyak 47 orang hilang dan masih dalam pencarian.
“Sampai dengan hari ini pak, jumlah korban yang meninggal adalah 178 orang,” kata Josef dalam konferensi pers dalam YouTube BNPB Indonesia, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Pulau Baru yang Muncul Pasca-badai Seroja di NTT Rencananya Dinamai Pulau Paskah
Jumlah tersebut tersebar di berbagai wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi NTT, di antaranya Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Alor, Kabupaten Malaka, Kabupaten Lembata, hingga Kabupaten Ende.
Lebih lanjut, Josef mengatakan jumlah korban luka-luka akibat bencana banjir bandang saat ini mencapai 259 orang. Mereka mengalami luka ringan hingga berat.
Josef mengatakan sebagian para korban luka-luka menjalani perawatan.
“Ada yang dirawat di rumah sakit, dan ada yang memang dirawat di rumah,” katanya.
Baca juga: Begini Penampakan Pulau Baru yang Muncul Usai Badai Siklon Tropis Seroja di NTT
Sebelumnya, banjir bandang serta tanah longsor akibat siklon tropis seroja terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi NTT, pada Minggu (4/4/2021).
Banjir merendam ratusan rumah dan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah masih terus mengupayakan penanganan dampak bencana di NTT dan NTB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.