Jumlah pengungsi, kata dia, kian berkurang dari awal terjadinya bencana.
"Awalnya, jumlah pengungsi yang ada di posko berjumlah 7.425 kepala keluarga atau 58.914 jiwa," kata Viktor dalam konferensi persnya yang disiarkan secara daring, Jumat (16/4/2021).
Sementara untuk pengungsi di luar posko atau di rumah-rumah keluarga berjumlah 43.425 orang.
Dalam kesempatan itu Viktor juga mengungkap jumlah rumah rusak berat akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang sebanyak 14.892 unit, rusak sedang 12.895 dan rusak ringan 43.089.
"Keluarga yang terdampak ada 127.414 kepala keluarga," ujarnya.
Terkait kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial diseluruh NTT, kata Viktor, tercatat ada 2.927.
Masyarakat pun mengalami kerugian yang cukup signifikan akibat bencana banjir tersebut. Oleh karena itu, Viktor akan mulai melakukan komunikasi dengan kementerian terkait.
"Bahwa kerusakan infrastruktur jalan jembatan, dan juga bendungan serta kerusakan lahan pertanian kehilangan ternak dialami oleh masyarakat NTT dan jumlahnya sangat signifikan," ungkapnya.
"Dan tentunya nanti kami akan melaporkan secara resmi kepada kementerian lembaga terkait sehingga bisa ditangani sehingga bisa didesain perbaikan atau pembangunan di tahun anggaran 2021/2022 dan seterusnya," ujar dia.
Sebelumnya, sejumlah wilayah di NTT dilanda banjir bandang pada Minggu (4/4/2021). Total korban akibat bencana ini hingga Jumat (16/4/2021) tercatat ada 181 orang meninggal dunia, warga hilang sebanyak 47 orang, luka-luka 225 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/16/18562941/gubernur-1023-kk-yang-mengungsi-akibat-bencana-di-ntt